kitab aljurumiyah
TERJEMAHAN KITAB MATAN JURUMIYAH (LENGKAP)
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala
Puji Bagi Allah Yang Menurunkan Al-Qur'an dengan Bahasa Arab. Shalawat
serta Salam semoga Tercurah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw paling utamanya makhluq yang berbicara dan berbahasa. Dan
juga kepada keluarganya, para shahabatnya dan para tabi'in dan taabi'it
taabi'iin bi ihsaanin ilaa yaumiddin…. Dan semoga Allah mengangkat kita
bersama-sama mereka didalam rumah akhirat yang tentram tanpa belenggu
rasa kesah dan kelu. Aamiiin.
Amma Ba'du:
Berkata
Kyai Mushannif Ibnu Aajurruumi Muhammad bin Muhammad bin Dawud
As-Shanhaji Alfaasiy (627-723 H. / 1273-1323 M.) semoga Allah
Merahmatinya dan semoga kami mendatapkan Ilmu yang Manfa'at berkat
Ilmu-ilmunya. Aamiin.
وأقسامه ثلاثة : اسم ، وفعل ، وحرف جاء لمعنى .
فالاسم يعرف : بالخفض ، والتنوين ، ودخول الألف واللام ، وحروف الخفض وهي : من وإلى وعن وعلى وفي ورب والباء والكاف واللام وحروف القسم وهي : الواو والباء والتاء .
والفعل يعرف بقد والسين و ( سوف ) وتاء التأنيث الساكنة .
والحرف مالا يصلح معه دليل الاسم ولا دليل الفعل .
Macam-macam Kalam
Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah :
Al
kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan
bahasa arab. Penyusun kalimat itu ada tiga: Isim, fi’il, dan huruf yang
memiliki arti.
(1) Isim itu dapat dikenali dengan keberadaan khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam. Huruf khafadh itu adalah :
مِنْ
(dari), إِلَى(ke), عَنْ (dari), عَلَى(di atas),فِي (di),
رُبَّ (jarang), بِ (dengan), كَ (seperti), لِ (untuk) Isim dapat
dikenali juga dengan huruf qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.
(2) Fiil itu dikenali dengan keberadaan:
قَدْ (sungguh/terkadang), سَ (akan) ، سَوْفَ(akan) ، تَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ (ta ta’nits yang mati)
(3) Huruf itu adalah sesuatu yang tidak memenuhi ciri-ciri isim dan fi’il
*****************
Bab Al I’rab
وأقسامه أربعة : رفع ونصب وخفض وجزم فللأسماء من ذلك الرفع والنصب والخفض ولا جزم فيها وللأفعال من ذلك الرفع والنصب والجزم ولا خفض فيها .
I’rab
itu adalah berubahnya akhir kata karena perbedaan amil-amil yang masuk
atasnya baik secara lafadz atau taqdir. Pembagian i’rab itu ada empat:
- Rafa’
- Nashab
- Khofadh /Jar
- Jazm.
Setiap isim itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, khafad akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi jazm
Setiap fi’il itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, jazm akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi khafadh.
*******************
باب معرفة علامات الإعراب
BAB MENGENAL TANDA-TANDA I’RAB
TANDA ROFA'
Rafa’ memiliki empat tanda:
- Dhammah
- Huruf Waw
- Huruf Alif
- Huruf Nun
Dhammah menjadi tanda bagi rafa’ pada empat tempat :
- Isim Mufrad,
- Jama’ taktsir
- Jama’ muannas salim, dan
- Fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu
Huruf Waw menjadi tanda bagi rafa’ pada dua tempat :
- Jama’ mudzakkar salim, dan
- Isim-isim yang lima yaitu
(Bapak mu, saudara laki-laki mu , ipar mu, mulut mu, pemilik harta )
Huruf Alif menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
Huruf Nun menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan:
- dhamir tatsniyah,
- dhamir jama’, dan
- dhamir muannats mukhatabah
TANDA NASHAB
B. Nashab memiliki lima tanda:
- Fathah
- Huruf alif
- kasrah
- Huruf Ya
- Hadzfunnuun (membuang nun)
Fathah menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :
- Pada Isim Mufrad
- Jama’ taksir, dan
- fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatupun
Huruf Alif menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاك (aku melihat bapakmu dan saudaramu) dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.
Kasrah menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim
Huruf Ya menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’ (mudzakkar salim)
Hadzfunnuun (membuang huruf nun), menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.
TANDA JAR
Khafadh memiliki 3 tanda:
- Kasrah
- Huruf Ya
- Fathah
Kasrah menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
- Isim Mufrad yang menerima tanwin
- jama’ taksir yang menerima tanwin, dan
- jama’ muannats salim
Huruf ya menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
- Pada isim-isim yang lima (al asmaul khamsah)
- Isim Tatsniyah, dan
- jama’
Fathah menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak menerima tanwin (isim ghairu munsharif)
TANDA JAZM
Jazm memiliki 2 tanda:
- Sukun
- Al hadzfu (membuang)
Sukun menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya
Al
hadzfu menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya
dan pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.
فَصْلٌ اَلْمُعْرَبَاتُ
Fashl (pasal), Kata-kata yang di-Irab
Kata yang di- i’rab itu ada dua:
- Kata yang di-i’rab dengan harkat (baris)
- Kata yang di-i’rab dengan huruf.
Kata yang di-i’rab dengan baris itu ada empat macam :
- Isim Mufrad
- Jama’ taktsir
- Jama’ muannats salim, dan
- Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatu
Semua kata itu
di-rafa’-kan dengan dhammah, di-nashab-kan dengan fathah, dan
di-jazm-kan dengan sukun kecuali untuk tiga kondisi;
- jama’ muannats salim di-nashab-kan dengan kasrah
- Isim ghairu munsharif di-khafadh-kan dengan fathah
- fi’il mudhari’ mu’tal di-jazm-kan dengan membuang akhirnya
Kata yang di-i’rab dengan huruf itu ada empat macam :
- Isim Tatsniyah
- Jama’ mudzakkar salim
- isim-isim yang lima, dan
- fi’il-fiil yang lima, yaitu: يَفْعَلَانِ، وَتَفْعَلَانِ، وَيَفْعَلُونَ، وَتَفْعَلُونَ، وَتَفْعَلِينَ
Isim tatsniyah : di-rafa’-kan dengan huruf alif, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Jama’ mudzakkar salim: dirafa’kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Isim-isim yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf alif, dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Fi’il-fi’il yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf nun, di-nashab-kan serta di-jazm-kan dengan membuang huruf nun.
*******************
Fashl (pasal), Kata-kata yang di-Irab
Kata yang di- i’rab itu ada dua:
- Kata yang di-i’rab dengan harkat (baris)
- Kata yang di-i’rab dengan huruf.
Kata yang di-i’rab dengan baris itu ada empat macam :
- Isim Mufrad
- Jama’ taktsir
- Jama’ muannats salim, dan
- Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatu
Semua kata itu
di-rafa’-kan dengan dhammah, di-nashab-kan dengan fathah, dan
di-jazm-kan dengan sukun kecuali untuk tiga kondisi;
- jama’ muannats salim di-nashab-kan dengan kasrah
- Isim ghairu munsharif di-khafadh-kan dengan fathah
- fi’il mudhari’ mu’tal di-jazm-kan dengan membuang akhirnya
Kata yang di-i’rab dengan huruf itu ada empat macam :
- Isim Tatsniyah
- Jama’ mudzakkar salim
- isim-isim yang lima, dan
- fi’il-fiil yang lima, yaitu: يَفْعَلَانِ، وَتَفْعَلَانِ، وَيَفْعَلُونَ، وَتَفْعَلُونَ، وَتَفْعَلِينَ
Isim tatsniyah : di-rafa’-kan dengan huruf alif, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Jama’ mudzakkar salim: dirafa’kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Isim-isim yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf alif, dan di-khafadh-kan dengan huruf ya.
Fi’il-fi’il yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf nun, di-nashab-kan serta di-jazm-kan dengan membuang huruf nun.
*******************
Bab Fi’il-fi’il (Kata Kerja)
Fi’il itu ada tiga :1. Fiil Madhi2. Fiil Mudhari’3. Fiil AmrContohnya ضَرَبَ(madhi), (mudhari’) , يَضْرِبُ (‘amr) اِضْرِبْ
Fiil Madhi itu selalu di-fathah-kan
Fiil amar selalu di-jazm-kan
Fiil
mudhari’ itu fiil yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf
tambahan yang empat yang terkumpul dalam perkataan أَنَيْتُ(hamzah, nun,
ya, dan ta). Fiil mudhari’ itu selalu di-rafa’-kan kecuali ada amil
(huruf) nashab atau jazm yang masuk padanya.
Amil nashab (hal yang me-nashab-kan) itu ada sepuluh, yaitu:
Amil jazm (hal yang me-jazam-kan) itu ada delapan belas, yaitu :
*******************
Bab Isim-isim yang Dirafa’kan
Isim-isim
yang di-rafa’-kan itu ada tujuh :1. Isim Faa’il2. Isim Maf’ul yang
tidak disebut failnya (naaibul fa’il)3. Mubtada4. khabar mubtada5. Isim
Kaana dan saudara-saudaranya6. khabar inna dan saudara-saudaranya7.
pengikut dari yang di-rafa’-kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf,
taukid, dan badal
*******************
Bab Faa’il (Pelaku)
Faa’il (pelaku) termasuk isim yang di-rafa’-kan yang disebut setelah fi’il (perbuatan) nya.
Dan faa’il itu ada dua jenis:1. Faa’il isim dzhahir2. Faa’il isim dhamir
Faa’il isim dzhahir itu contohnya seperti:
Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu :
*******************
Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)
Naaibul
faa’il isim dzhahir itu contohnya :ضُرِبَ زَيْدٌ” وَ”يُضْرَبُ زَيْدٌ”
وَ”أُكْرِمَ عَمْرٌو” وَ”يُكْرَمُ عَمْرٌو(Zaid telah dipukul, Zaid
sedang dipukul, ‘Amr telah dimuliakan, ‘Amr sedang dimuliakan)
Naaibul
faa’il isim dhamir contohnya:ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ,
وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ, وَضُرِبْتُنَّ, وَضُرِبَ,
وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا, وَضُرِبُوا, وضُربن(aku telah dipukul, kami telah
dipukul, kamu (lk) telah dipukul, kamu (lk) telah dipukul, , kalian
berdua telah dipukul, kalian (lk) telah dipukul, kalian (pr) telah
dipukul, dia (lk) telah dipukul, dia (pr) telah dipukul, mereka berdua
telah dipukul, mereka (lk) telah dipukul, mereka (pr) telah dipukul)
*******************
Bab Mubtada dan khabar
Mubtada adalah isim yang di-rafa’-kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh
Khabar
adalah isim yang di-rafa’-kan yang disandarkan kepada mubtada’.
Contohnya:“زَيْدٌ قَائِمٌ” وَ”الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ” وَ”الزَّيْدُونَ
قَائِمُونَ “ (Zaid berdiri, Dua orang Zaid berdiri, Zaid-zaid
(orang-orang yang bernama zaid) berdiri)
Mubtada itu ada dua jenis:1. Mubtada isim dzahir2. Mubtada isim dhamir
Mubtada isim dzahir itu sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti contoh di atas)
Sedangkan
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :أَنَا وَنَحْنُ وَأَنْتَ
وَأَنْتِ وَأَنْتُمَا وَأَنْتُمْ وَأَنْتُنَّ وَهوَ وهِيَ وَهُمَا وَهُمْ
وَهُنَّ(saya, kami, kamu (lk), kamu (pr), kalian berdua, kalian (lk),
kalian (pr), dia (lk), dia (pr), mereka berdua, mereka (lk), mereka
(pr))
Contohnya :(أَنَا قَائِمٌ) وَ(نَحْنُ قَائِمُوْنَ)(saya berdiri, kami berdiri))Dan contoh lain yang serupa
Khabar itu ada dua jenis:1. Khabar mufrad2. Khabar ghair mufrad
Khabar mufrad itu contohnya زَيْدٌ قَائِمٌ (Zaid berdiri)
Sedangkan
khabar ghair mufrad itu ada empat :1. Jar dan majrur 2. dzharaf3.
fi’il beserta faa’ilnya4. Mubtada beserta khabarnya.Contohnya:زَيْدٌ
فِى الدَّارِ وَزَيْدٌ عِنْدَكَ وَزَيْدٌ قَامَ اَبُوْهُ وَزَيْدٌ
جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ(Zaid ada di dalam rumah, Zaid ada di sisi mu,
Zaid itu berdiri bapaknya, Zaid itu budaknya pergi)
*******************
Bab Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar
Amil-amil
yang masuk kepada mubtada dan khabar itu ada tiga macam:1. Kaana dan
yang semisal Kaana,2. Innna dan yang semisal Inna3. Dzhanna (dzhanantu)
dan yang semisal Dzhanna4. Kaana dan saudara-saudaranya
Kaana dan saudara-saudaranya itu me-rafa’-kan isim (mubtada) dan menashabkan khabar.
kaana
dan suadara-saudaranya adalah :كَانَ (ada,terjadi), أَمْسَى(memasuki
waktu sore), أَصْبَحَ (memasuki waktu pagi), أَضْحَى(memasuki waktu
dhuha), ظَلَّ (pada waktu siang), بَاتَ (pada waktu malam),
صَارَ(menjadi), لَيْسَ (tidak), مَا زَالَ (senantiasa), مَا اِنْفَكَّ
(senantiasa), مَا فَتِئَ (senantiasa), مَا بَرِحَ(senantiasa), مَا دَامَ
(senantiasa)
Termasuk
juga tashrif (perubahan kata) dari kata-kata di atas, seperti :َ
كَانَ, وَيَكُونُ, وَكُنْ, وَأَصْبَحَ وَيُصْبِحُ وَأَصْبِحْ(telah
terjadi, sedang terjadi, jadilah! – Telah memasuki waktu pagi, sedang
memasuki waktu shubuh, masukilah waktu shubuh!) Contohnya : “كَانَ
زَيْدٌ قَائِمًا, وَلَيْسَ عَمْرٌو شَاخِصًا” (Zaid telah berdiri, ‘Amr
tidak pergi) dan contoh lain yang serupa
Inna dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan me-rafa’-kan khabar
Inna
dan saudara-saudaranya adalah :إِنَّ (sesungguhnya)، أَنَّ
(sesungguhnya)، لَكِنَّ (akan tetapi)، كَأَنَّ (seakan-akan)، لَيْتَ
(andai)، لَعَلَّ(agar, supaya) contohnya : إِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ،
وَلَيْتَ عَمْرًا شَاخِصٌ (sesungguhnya Zaid berdiri, Andai ‘Amr pergi)
dan contoh lain yang serupa.
Makna
إِنَّ dan أَنَّ adalah untuk taukid (penekanan), لَكِنَّ untuk
istidraak (mempertentangkan), كَأَنَّ untuk tasybih (penyerupaan),
لَيْتَ untuk tamanniy (pengandaian), لَعَلَّ untuk tarajiy (pengharapan
kebaikan) dan tawaqqu’ (ketakutan dari nasib buruk).
Zhanantu
(zhanna) dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan khabar
karena keduanya itu (mubtada dan khabar) adalah maf’ul bagi dzhanna dan
saudara-saudaranya
Zhanantu
dan saudara-saudaranya itu :ظَنَنْتُ (saya telah menyangka)،
وَحَسِبْتُ (saya telah mengira)، وَخِلْتُ (saya telah membayangkan)،
وَزَعَمْتُ(saya telah menduga) وَرَأَيْتُ (saya telah melihat)،
وَعَلِمْتُ (saya telah mengetahui)، وَوَجَدْتُ (saya telah mendapatkan)،
وَاتَّخَذْتُ (saya telah menjadikan)،وَجَعَلْتُ (saya telah
menjadikan)، وَسَمِعْتُ (saya telah mendengar)؛Contohnya: ظَنَنْتُ
زَيْدًا مُنْطَلِقًا، وَرَأَيْتُ عَمْرًا شاخصًا (Aku telah menyangka Zaid
pergi, Aku telah melihat ‘Amr pergi) dan contoh lain yang
menyerupainya.
*******************
باب النعت
Bab Na’at (sifat)
Na’at
(sifat) itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafa’, nashab,
khafad, ma’rifat, dan nakirah nya. Contohnya: قَامَ زَيْدٌ اَلْعَاقِلُ,
وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْعَاقِلَ, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ اَلْعَاقِلِ. (Zaid
yang berakal telah berdiri, aku melihat zaid yang berakal, aku
berjalan bersama zaid yang berakal)
Ma’rifat
(kata khusus) itu ada lima:1. Isim Dhamir (kata ganti), contohnya :
أَنَا (saya) dan أَنْتَ (kamu)2. Isim Alam (nama), contohnya:
(Zaid)زَيْدٍ(mekkah) dan مَكَّةَ3. Isim Mubham (kata tunjuk), contohnya
: (ini, mudzakkar) هَذَا, (ini, muanats) هَذِهِ,(ini, banyak)
هَؤُلَاءِ4. Isim yang terdapat alif lam (al), contohnya: (laki-laki)
اَلرَّجُلُ dan(anak muda/pembantu) الْغُلَامُ5. isim yang di-idhafahkan
kepada salah satu dari keempat isim ma’rifat ini (isim Dhami, isim
alam. Isim mubham, dan isim yang terdapat alif lam)
Nakirah
(kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada
jenisnya ,tidak tertentu pada sesuatupun. Ringkasnya, nakirah adalah
setiap isim yang dapat menerima alif lam, contohnya: (laki-laki)
اَلرَّجُلُ dan(anak muda) الْغُلَامُ
*******************
باب العطف
Bab ‘Athaf
Huruf
‘athaf ada sepuluh, yaitu :وَ (dan)، فَ (maka), ثُمَّ (kemudian), أَوْ
(atau), أَمْ (ataukah), إِمَّا (adakalanya), بَلْ (bahkan) ,
لَا(tidak), لَكِنْ(akan tetapi), حَتَّى فِي بَعْضِ اَلْمَوَاضِعِ (Hatta
(Sehingga) pada sebagian tempat)
Jika
kamu athaf-kan dalam keadaan rafa’ maka kamu rafa’a-kan, dalam keadan
nashab maka kamu nashab-kan, dalam keadaan khafad maka kamu
khafadh-kan, dalam keadaan jazm maka kamu jazm-kan. Contohnya :“قَامَ
زَيْدٌ وَعَمْرٌو, وَرَأَيْتُ زَيْدًا وَعَمْرًا, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ
وَعَمْرٍو, وَزَيْدٌ لَمْ يَقُمْ وَلَمْ يَقْعُدْ(Zaid dan ‘Amr telah
berdiri, Aku melihat Zaid dan ‘Amr, Aku berjalan bersama Zaid dan ‘Amr,
Zaid sedang tidak berdiri, tidak pula duduk)
*******************
Bab Taukid (menekankan atau menguatkan)
Taukid itu telah tertentu lafadzh-lafazhnya, yaitu :اَلنَّفْسُ, وَالْعَيْنُ, وَكُلُّ, وَأَجْمَعُ (diri, diri, setiap, seluruh)
Dan
yang mengikuti ajma’u, yaitu:أَكْتَعُ, وَأَبْتَعُ, وَأَبْصَعُ
(semuanya bermakna seluruh) Contohnya :قَامَ زَيْدٌ نَفْسُهُ,
وَرَأَيْتُ اَلْقَوْمَ كُلَّهُمْ, وَمَرَرْتُ بِالْقَوْمِ
أَجْمَعِينَ.(Zaid benar-benar telah berdiri, Aku benar-benar melihat
semua orang, Aku benar-benar berjalan dengan semua orang)
*******************
Bab Badal (pengganti)
Badal
itu ada empat :1. بَدَلُ اَلشَّيْءِ مِنْ اَلشَّيْء Badal Syai' min
Syai'2. بَدَلُ اَلْبَعْضِ مِنْ اَلْكُلِّ Badal Ba'dh min Kull3. بَدَلُ
اَلِاشْتِمَالِ Badal Isytimal4. وَبَدَلُ اَلْغَلَطِ Badal Ghalath
Contohnya:“قَامَ
زَيْدٌ أَخُوكَ, وَأَكَلْتُ اَلرَّغِيفَ ثُلُثَهُ, وَنَفَعَنِي زَيْدٌ
عِلْمُهُ, وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَ(Zaid, saudaramu, telah berdiri –
Aku makan roti sepertiganya – Ilmu Zaid bermanfaat untuk ku – Aku
melihat Zaid, (maaf) maksudnya kuda)Sebetulnya yang ingin kau ucapkan
adalah “Aku melihat kuda”, akan tetapi kamu salah ucap dan kamu ganti
dengan “Aku melihat Zaid”.
*******************
Bab Isim-isim Yang dinashabkan
والتابع للمنصوب وهو أربعة أشياء : النعت والعطف والتوكيد والبدل .
Isim-isim yang dinashabkan itu ada lima belas:
1. Maf’ul bih
2. Mashdar
3. Dzharaf zaman
4. Dzharaf makan
5. Hal
6. Tamyiz
7. Mustatsna
8. Isim Laa
9. Munada
10. Maf’ul min ajlih
11. Maf’ul ma’ah
12. Khabar kaana
13. Isim inna
14. khabar dari isim yang semisal kaana dan isim dari isim yang semisal inna
15. Pengikut dari yang di-nashab-kan, yaitu ada empat : na’at, ‘athaf, taukid, dan badal
*******************
Bab Maf’ul bih (objek)
Maf’ul
bih termasuk isim yang di-nashab-kan yang dikenakan padanya suatu
perbuatan. Contohnya : ضَرَبْتُ زَيْدًا, وَرَكِبْتُ اَلْفَرَسَ (Aku
telah memukul Zaid, Aku telah menunggangi kuda)
وهو قسمان : ظاهر ومضمر .
Maf’ul bih itu ada dua jenis:
maf’ul bih dzhahir dan
maf’ul bih dhamir.
Maf’ul bih dzhahir telah dijelaskan sebelumnya (pada contoh di atas), sedangkan maf’ul bih dhamir itu terbagi menjadi dua:
Muttashil (bersambung)
Munfashil (terpisah)
Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas, yaitu :
ضَرَبَنِي,
وَضَرَبَنَا, وَضَرَبَكَ, وَضَرَبَكِ, وَضَرَبَكُمَا, وَضَرَبَكُمْ,
وَضَرَبَكُنَّ, وَضَرَبَهُ, وَضَرَبَهَا, وَضَرَبَهُمَا, وَضَرَبَهُمْ,
وَضَرَبَهُنَّ
Dia
(lk) telah memukul aku, Dia (lk) telah memukul kami, Dia (lk) telah
memukul kamu (lk), Dia (lk) telah memukul kamu (pr), Dia (lk) telah
memukul kalian berdua, Dia (lk) telah memukul kalian (lk), Dia (lk)
telah memukul kalian (pr), Dia (lk) telah memukulnya (lk), Dia (lk)
telah memukulnya (pr), Dia (lk) telah memukul mereka berdua, Dia (lk)
telah memukul mereka (lk), Dia (lk) telah memukul mereka (pr)
Maf’ul bih dhamir munfashil ada dua belas, yaitu:
إِيَّايَ,
وَإِيَّانَا, وَإِيَّاكَ, وَإِيَّاكِ, وَإِيَّاكُمَا, وَإِيَّاكُمْ,
وَإِيَّاكُنَّ, وَإِيَّاهُ, وَإِيَّاهَا, وَإِيَّاهُمَا, وَإِيَّاهُمْ,
وَإِيَّاهُنَّ.
*******************
Bab Mashdar
Mashdar
adalah isim yang di-nashab-kan yang menempati tempat ketiga dalam
tashrif fi’il. Contohnya : ضَرَبَ يَضْرِبُ ضَرْبًا (telah memukul –
sedang memukul – pukulan)
*******************
Bab Maf'ul Muthlaq
Maf'ul Muthlaq/Mashdar terbagi dua :
1. Lafdzhy
2. Ma’nawy
Mashdar Lafdzhy
Jika
lafazdh mashdarnya sama dengan lafadzh fi’ilnya maka itu termasuk
mashdar lafdzhy contohnya : قَتَلْتُهُ قَتْلًا (aku benar-benar
membunuhnya)
Mashdar Ma’nawy
Jika
yang sama maknanya saja tetapi lafadznya tidak sama, maka itu adalah
mashdar ma’nawy. Contohnya : جَلَسْتُ قُعُودًا, ، وقمت وُقُوفًا (aku
benar-benar duduk, aku benar-benar berdiri)
*******************
Bab zharaf Zaman (keterangan waktu) dan zaharaf Makan (keterangan tempat)
zharaf zaman itu adalah isim zaman yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada, di). Contoh zharaf zaman :
اَلْيَوْمِ, اللَّيْلَةِ, غَدْوَةً, بُكْرَةً, سَحَرًا, غَدًا, عَتَمَةً, صَبَاحًا, مَسَاءً, أَبَدًا, أَمَدًا, حِينًا
(di
pagi hari, di malam hari, di pagi hari, di pagi hari, di waktu sahur,
besok, di waktu malam, di waktu shubuh, di sore hari, selama-lamanya,
besok-besok, suatu ketika)
zharaf makan adalah isim makan yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada, di). Contohnya:
أَمَامَ, خَلْفَ, قُدَّامَ, وَرَاءَ, فَوْقَ, تَحْتَ, عِنْدَ, مَعَ, إِزَاءَ, حِذَاءَ, تِلْقَاءَ, ثَمَّ, هُنَا
(di
depan, di belakang, di depan, di belakang, di atas, di bawah, di sisi,
bersama, di depan, di depan, di depan, di sana , di sini)
*******************
Bab Haal (Keterangan Kondisi)
Haal termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan tata cara atau keadaan yang sebelumnya samar.
Contohnya :
جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا” وَ”رَكِبْتُ اَلْفَرَسَ مُسْرَجًا” وَ”لَقِيتُ عَبْدَ اَللَّهِ رَاكِبًا”
(Zaid telah datang dengan berkendaraan, aku menunggangi kuda yang berpelana, Aku menjumpai ‘Abdullah sedang berkendaraan)
Haal itu harus nakirah dan haal itu hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna dan shahibul haal itu pasti ma’rifat
*******************
Bab Tamyiz (Keterangan Zat)
Tamyiz termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan zat yang sebelumnya samara
Contohnya :
“تَصَبَّبَ
زَيْدٌ عَرَقًا”, وَ”تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا” وَ”طَابَ مُحَمَّدٌ
نَفْسًا” وَ”اِشْتَرَيْتُ عِشْرِينَ غُلَامًا” وَ”مَلَكْتُ تِسْعِينَ
نَعْجَةً” وَ”زَيْدٌ أَكْرَمُ مِنْكَ أَبًا” وَ”أَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا”
(keringat
zaid mengalir, lemak Bakr berlapis-lapis, badan Muhammad wangi, aku
membeli 20 budak, aku memiliki 90 ekor kambing, Bapaknya Zaid lebih
mulia dari mu, dan wajah Zaid lebih tampan darimu)
Tamyiz itu harus nakirah dan tamyiz hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna
*******************
Bab Istitsna (pengecualian)
Huruf istitsna itu ada delapan, yiatu :
إِلَّا, غَيْرُ, سِوَى, سُوَى, سَوَاءٌ, خَلَا, عَدَا, حَاشَا
(semuanya bermakna kecuali / selain)
Maka mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan huruf illaa dinashabkan jika kalamnya taam mujab contohnya :
قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا” وَ”خَرَجَ اَلنَّاسُ إِلَّا عَمْرًا
(Semua orang selain Zaid telah berdiri, Semua orang selain ‘Amr telah keluar)
Jika kalamnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya badal atau menashabkannya
karena istitsna contohnya :
مَا قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدٌ وَ مَا قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا
(keduanya bermakna sama, semua orang selain Zaid tidak berdiri)
وإن كان الكلام ناقصا كان على حسب العوامل نحو : ((ما قام إلا زيدٌ )) و (( ما ضربت إلا زيداً )) و (( ما مررت إلا بزيد )).
Jika kalamnya naaqish (kurang), maka i’rabnya sesuai dengan amil-amilnya,. Contohnya:
“مَا قَامَ إِلَّا زَيْدٌ” وَ”مَا ضَرَبْتُ إِلَّا زَيْدًا” وَ”مَا مَرَرْتُ إِلَّا بِزَيْدٍ
(Tidak berdiri kecuali Zaid, Tidaklah aku pukul kecuali Zaid, tidak lah aku berjalan kecuali bersama zaid )
Mustatsna dengan kata siwaa, suwaa, sawaa-u dan ghairu maka dijarkan (selamanya) tanpa kecuali.
والمستثنى
بخلا وعدا وحاشا يجوز نصبه وجره نحو : (( قام القوم خلا زيداً , وزيد )) و
(( عدا عمرا و عمرو )) و ((حاشا بكراً و بكرٍ )) .
Mustatsna dengan kata khalaa, ‘adaa, dan haasyaa maka boleh kita menashabkannya atau menjarkannya. Contohnya :
قَامَ اَلْقَوْمُ خَلَا زَيْدًا وَ قَامَ اَلْقَوْمُ خَلَا زَيْدٍقَامَ اَلْقَوْمُ عَدَاعَمْرًا وَ قَامَ اَلْقَوْمُ عَدَاعَمْرٍو
قَامَ اَلْقَوْمُ حَاشَا بَكْرًا و قَامَ اَلْقَوْمُ حَاشَا َبَكْرٍ
(Semua orang berdiri kecuali Zaid, ‘Amr, dan Bakr)
*******************
Bab Laa (penafian)
فَإِنْ لَمْ تُبَاشِرْهَا وَجَبَ اَلرَّفْعُ وَوَجَبَ تَكْرَارُ “لَا” نَحْوَ لَا فِي اَلدَّارِ رَجُلٌ وَلَا اِمْرَأَةٌ”
فَإِنْ تَكَرَّرَتْ “لَا” جَازَ إِعْمَالُهَا وَإِلْغَاؤُهَا, فَإِنْ شِئْتَ قُلْتُ “لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةَ”. فَإِنْ شِئْتَ قُلْتُ “لَا رَجُلٌ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةٌ”.
Ketahuilah! Bahwa apabila laa (laa Nafiah, Laa penafian) bertemu langsung dengan isim nakirah maka laamenashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin dan laa tidak berulang-ulang. Contohnya:
لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ
(tidak ada seorang pria di dalam rumah)
Jika laa tidak bertemu langsung dengan nakirah maka laa wajib diulang-ulang.
Contohnya :
لَا فِي اَلدَّارِ رَجُلٌ وَلَا اِمْرَأَةٌ
(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)
Jika
laa berulang-ulang (juga bertemu langsung dengan nakirah), maka boleh
mengamalkannya (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau
menyia-nyiakannya. Maka jika kamu suka, kamu katakan :
لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةَ
(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)
Dan jika kamu suka, kamu katakan:
لَا رَجُلٌ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةٌ”.
(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)
**********************
Bab Munada (Kata yang dipanggil)
فَأَمَّا اَلْمُفْرَدُ اَلْعَلَمُ وَالنَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ فَيُبْنَيَانِ عَلَى اَلضَّمِّ مِنْ غَيْرِ تَنْوِينٍ, نَحْوَ “يَا زَيْدُ” وَ”يَا رَجُلُ”
وَالثَّلَاثَةُ اَلْبَاقِيَةُ مَنْصُوبَةٌ لَا غَيْرُ.
Munada itu ada lima, yaitu :
1. المفرد اَلْعَلَمُ (nama-nama)2. النَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ (nakirah yang termaksud)
3. النَّكِرَةُ غَيْرُ اَلْمَقْصُودَةِ (nakirah yang tidak termaksud)
4. الْمُضَافُ (Mudhaf)
5. الشَّبِيهُ بِالْمُضَافِ (yang menyerupai mudhaf)
Adapun mufrad ‘alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan atas dhammah dengan tanpa tanwin contohnya:
يَا زَيْدُ وَيَا رَجُل
(wahai Zaid… , Wahai seorang pria…)
Dan tiga munada sisanya itu tidak lain dinashabkan.
Bab Maf’ul min Ajlih
Maf’ul
min ajlih termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk
menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu perbuatan. Contohnya :
قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالًا لِعَمْرٍو وَقَصَدْتُكَ اِبْتِغَاءَ مَعْرُوفِكَ.
(Zaid telah berdiri untuk memuliakan ‘Amr, Aku mendekatimu karena mengharapkan kebaikanmu)
********************
Bab Maf’ul Ma’ah
وأما خَبَرُ “كَانَ” وَأَخَوَاتِهَا, وَاسْمُ “إِنَّ” وَأَخَوَاتِهَا, فَقَدْ تَقَدَّمَ ذِكْرُهُمَا فِي اَلْمَرْفُوعَاتِ, وَكَذَلِكَ اَلتَّوَابِعُ; فَقَدْ تَقَدَّمَتْ هُنَاكَ.
Maf’ul
ma’ah termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan
penyertaan seseorang atau sesuatu dalam suatu perbuatan. Contohnya :
جَاءَ اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ وَاِسْتَوَى اَلْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ
(Seorang pemimpin telah datang bersama tentaranya, Air mengalir bersama kayu)
Adapun
pembahasan tentang “khabar kaana” dan “saudara-saudara kaana” dan
“isim inna” dan “saudara-saudara inna” maka sungguh telah diberikan
penjelasannya pada bab isim-isim yang di-rafa’a-kan begitu juga dengan
pembahasan kata pengikut yang di-nashab-kan (na’at, ‘athaf, taukid,
badal) telah dijelaskan disana.
*******************
Bab Isim-isim yang Di-khafadh-kan (dijarkan)
فَأَمَّا اَلْمَخْفُوضُ بِالْحَرْفِ فَهُوَ مَا يَخْتَصُّ بِمِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءِ, وَالْكَافِ, وَاللَّامِ, وَبِحُرُوفِ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ, وَبِوَاوِ رُبَّ, وَبِمُذْ, وَمُنْذُ.
وَأَمَّا مَا يُخْفَضُ بِالْإِضَافَةِ, فَنَحْوُ قَوْلِكَ “غُلَامُ زَيْدٍ” وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ مَا يُقَدَّرُ بِاللَّامِ, وَمَا يُقَدَّرُ بِمِنْ; فَاَلَّذِي يُقَدَّرُ بِاللَّامِ نَحْوُ “غُلَامُ زَيْدٍ” وَاَلَّذِي يُقَدَّرُ بِمِنْ, نَحْوُ “ثَوْبُ خَزٍّ” وَ”بَابُ سَاجٍ” وَ”خَاتَمُ حَدِيدٍ .
والله اعلم با الصواب
Isim-isim yang dikhafadhkan itu ada tiga bagian :
- Dikhafadhkan dengan huruf khafadh
- Dikhafadhkan dengan idhafah
- Dikhafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya
Adapun yang dijarkan dengan huruf khafadh yaitu apa-apa yang dijarkan dengan huruf:
مِنْ(dari), إِلَى(ke), عَنْ (dari), عَلَى(di atas),فِي (di), رُبَّ (jarang), بِ (dengan), كَ (seperti), لِ (untuk)
dan dengan huruf sumpah yaitu:
اَلْوَاوُ, الْبَاءُ, التَّاءُِ
(ketiganya bermakna sumpah: demi)
dan dengan:
مُذْ, (sejak) وَمُنْذُ (sejak)
Adapun yang dijarkan dengan idhafah maka contohnya: غُلَامُ زَيْدٍ (pembantu
Zaid) dan yang dijarkan dengan idhafah itu ada dua, pertama yang
di-taqdir-kan dengan lam dan kedua yang di-taqdir-kan dengan min.
Maka yang di-taqdir-kan dengan lam (bagi, kepunyaan) contohnya: غُلَامُ زَيْدٍ (pembantu (milik) Zaid)
Dan yang di-taqdir-kan dengan min (dari) contohnya: ثَوْبُ خَزٍّ (Baju (dari) sutera), بَابُ سَاجٍ (pintu (dari) kayu jati), خَاتَمُ حَدِيدٍ (Cincin (dari) besi)
WALLAAHU A'LAM
﴾TAMAT﴿
kitab fathul qorib bab haji
kitab fathul qorib
BAB HAJI
*بسم الله الرحمن الرحيم*
*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*KAJIAN FATHUL QORIB*
*Haji (كتاب الحج)*
وشرائط وجوب الحج سبعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية ووجود الزاد والراحلة وتخلية الطريق وإمكان المسير.
وأركان الحج أربعة: الإحرام مع النية والوقوف بعرفة والطواف بالبيت والسعي بين الصفا والمروة.
وأركان العمرة ثلاثة: الإحرام والطواف والسعي والحلق أو التقصير في أحد القولين.
وواجبات الحج غير الأركان ثلاثة أشياء: الإحرام من الميقات ورمي الجمار الثلاث والحلق.
وسنن الحج سبع: الإفراد وهو تقديم الحج على العمرة والتلبية وطواف القدوم والمبيت بمزدلفة وركعتا الطواف والمبيت بمنى وطواف الوداع.
ويتجرد الرجل عند الإحرام من المخيط ويلبس إزارا ورداء أبيضين.
ويتجرد الرجل عند الإحرام من المخيط ويلبس إزارا ورداء أبيضين.
*SYARAT WAJIB HAJI*
Syarat-syarat (orang) wajib melakukan haji itu ada 7 (tujuh) yaitu
(a) Islam;
(b) baligh (cukup umur);
(c) Berakal sehat (tidak gila);
(d) merdeka (bukan budak);
(e) (bisa mengerjakan, yakni), 1) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); 2) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih).
(f) Aman jalannya;
(g) Bisa pergi (berkesampaian).
(a) Islam;
(b) baligh (cukup umur);
(c) Berakal sehat (tidak gila);
(d) merdeka (bukan budak);
(e) (bisa mengerjakan, yakni), 1) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); 2) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih).
(f) Aman jalannya;
(g) Bisa pergi (berkesampaian).
*SYARAT / RUKUN / TATA CARA HAJI *
Syarat-syarat haji itu ada 4 (empat):
(a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah);
(b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah);
(c) Thawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka'bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh).
(d) Sa'i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).
(a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah);
(b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah);
(c) Thawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka'bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh).
(d) Sa'i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).
*RUKUN UMRAH*
Rukun umrah itu ada 3 (tiga) yaitu
(a) Ihram;
(b) Thawaf dan Sa'i;
(c) Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.
(a) Ihram;
(b) Thawaf dan Sa'i;
(c) Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.
*WAJIB HAJI*
Wajib haji selain rukun itu ada 3 (tiga) yaitu:
(a) Ihram mulai dari miqat;
(b) Melontar jumrah tiga;
(c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya).
(a) Ihram mulai dari miqat;
(b) Melontar jumrah tiga;
(c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya).
*SUNNAHNYA HAJI*
Sunnahnya haji ada 7 (tujuh):
(1) Ifrad, yaitu mendahulukan ibadah haji sebelum umrah;
(2) Talbiyah (mengucapkan Labbaikallahumma labbaik, Labbaika laasyarika laka labbaik, Innalhamda wanni'mata laka walmulka laa syarika lak);
(3) Thawaf qudum (thawaf sebelum wukuf di Arafah);
(4) Bermalam di Muzdalifah;
(5) Bersalat sunnah 2 rakaat setelah thawaf;
(6) Bermalam di Mina;
(7) Thawaf wada'
(thawaf ketika hendak keluar dari Makkah).
(1) Ifrad, yaitu mendahulukan ibadah haji sebelum umrah;
(2) Talbiyah (mengucapkan Labbaikallahumma labbaik, Labbaika laasyarika laka labbaik, Innalhamda wanni'mata laka walmulka laa syarika lak);
(3) Thawaf qudum (thawaf sebelum wukuf di Arafah);
(4) Bermalam di Muzdalifah;
(5) Bersalat sunnah 2 rakaat setelah thawaf;
(6) Bermalam di Mina;
(7) Thawaf wada'
(thawaf ketika hendak keluar dari Makkah).
Dan wajiblah pria ketika ihram mengenakan pakaian tak
berjahid dan mengenakan kain dan selendang putih (ini menurut qaul yang
terkuat, seperti yang diterangkan dalam Al-Majmuk).
=================
*CATATAN.*
1. Miqat adalah masa dan tempat menjalankan haji. Masa
menjalankannya adalah Syawal, Dzulqa'dah dan 10 hari dari Dzulhijjah.
Tempat mulai menjalankan haji adalah
(a) Makkah bagi penduduk Makkah;
(b) Dzul Hulaifah bagi calon haji dari arah Arafah dan Madinah.
(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut.
(d) Ya'lamlam dari arah Tihamah Yaman
(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman
(f) Dzati Iraq dari arah Timur.
(b) Dzul Hulaifah bagi calon haji dari arah Arafah dan Madinah.
(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut.
(d) Ya'lamlam dari arah Tihamah Yaman
(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman
(f) Dzati Iraq dari arah Timur.
2. Jumrah artinya sekumpulan batu-batu kecil. Secara
syariah melontar jumrah adalah melontar 7 buah batu kecil pada tempat
yang telah ditentukan di waktu haji.
******************
Bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan Thawaf wada'
ketiga-tiganya adalah termasuk wajib haji menurut Imam Nawawi di dalam
kitab Ziyadatur Raudah dan Al Majmuk Syarah Muhadzab. Ini adalah
pendapat yang kuat (mu'tamad). Wallahu a'lam
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
terjemah kitab tanqihul qoul
Terjemahan kitab TANQIHUL QOUL syekh NAWAWI ALBANTANI
Muqoddimah
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين والعاقة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين والصلاة والسلام على خير خلقه محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Dengan menyebut Nama Allah yang maha Pengasih dan maha Pemurahالحمدلله رب العالمين والعاقة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين والصلاة والسلام على خير خلقه محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segal puji hanya untuk Allah Tuhan seluruh alam semesta, dan akhir yang baik untuk orang-orang yang bertaqwa, dan tidak ada permusuhan kecuali hanya pada orang-orang yang dzolim,
Sholawat dan salam Allah semoga tetap terlimpah kepada makhluk-Nya yang paling utama, yaitu Nabi agung Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya..
Ammma ba'du.....
aku ( pengarang kitab tanqihul qoul ) menginginkan mengumpulkan kitab yang memuat tentang hadist hadist Nabi dan Dawuhnya ( perkataannya ) Sahabat yang di riwayatkan dengan benar dan bisa di percaya ( Isnad sohih wastiq ) dan aku membuang beberapa Isnad ( agar lebih ringkas ) dan aku menjadikannya 40 bab dan dalam setiap babnya aku isikan 10 hadist,
aku menamakan kitab ini dengan nama " lubabul hadist " yang berarti intisari dari hadist, dan aku memohon pertolongan dari Allah yang AGung, dari kaum kaum kafir.
bab (1) tentang keutamaan ilmu & Ulama,
bab (2) tentang Utamanya kalimat La ilaha illallah,
Bab (3) tentang utamanya Bismillah
bab (4) tentang Utamanya bersholawat kepada Nabi Muhammad
bab ( 5) tentang Utamanya Iman
bab (6) tentang utamanya wudlu
bab (7) tentang utamanya menggunakan siwak
bab (8) tentang utamanya Adzan
bab (9) tentang utamanya Sholat dengan berjama'ah
bab (10) tentang utamanya sholat jum'at
bab (11) tentang utamanya masjid
bab (12) tentang utamanya memakai surban
bab (13) tentang utamanya berpuasa
bab (14) tentang utamanya menjalankan fardlu
bab (15) tentang utamanya menjalankan Sunnat
bab (16) tentang utamanya membayarkan Zakat
bab (17) tentang utamanya Shodaqoh/sedekah
bab (18) tentang utamanya mengucapkan salam
bab (19) tentang utamanya berdo'a
bab (20) tentang utamanya Istighfar ( meminta Ampun pada Allah )
bab (21) tentang utamanya dzikir pada Allah
bab (22) tentang utamanya membaca Tasbih ( memaha sucikan Allah )
bab (23) tentang utamanya Taubat
bab (24) tentang utamanya Faqir ( melarat )
bab (25) tentang utamanya Menikah
bab (26) tentang besarnya dosa melakukan Zina
bab (27) tentang besarnya dosa melakukan liwath ( homoseks )
bab (28) tentang larangan keras minuman keras ( qomr )
bab (29) tentang utamanya berperang
bab (30) tentang utamanya berbakti pada kedua orang tua
bab (31) tentang utamanya Mendidik Anak
bab (32) tentang utamanya Tawadzu' / rendah diri
bab (33) tentang utamanya Diam
bab (34) tentang utamanya Mengurangi makan,tidur dan bersantai
bab (35) tentang utamanya mengurangi tertawa
bab (36) tentang utamanya Mengunjungi si Sakit
bab (37) tentang utamanya ingat akan kematian
bab (38) tentang keindahan Kubur dan siksanya
bab (39) tentang larangan Menangisi Mayyit
bab (40) tentang utamanya Sabar atas Musibah yang menimpa
BAB I
UTAMANYA ILMU & ULAMA
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman "
شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولوالعلم قائما بالقسط
artinya : ' Allah Subhanahu Wata'ala bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Dia, dan para Malaikat, dan orang-orang yang berpijak pada keadilan dari orang-orang yang ber-ilmu '.
dapat dilihat dari firman di atas bahwasanya Allah SWT mengawali kesaksian dengan diriNya sendiri dan yang kedua adalah para Malaikat dan yang ketiga adalah para ahli ilmu, dan hanya makhluk yang mulia derajatnya sajalah yang dapat bersaksi sejajar dengan kesaksian tuhanNya.
وقال النبى صلى الله عليه وسلم لابن مسعود رضى الله عنه ياابن مسعود جلوسك ساعة فى مجلس العلم لا تمس قلما ولا تكتب حرفا خير لك من عتق ألف رقبة ، ونظرك إلى وجه العالم خير لك من ألف فرس تصدقت بها فى سبيل الله ، وسلامك على العالم خير لك من عبادة ألف سنة
Nabi Muhammad SAW berkata pada Ibnu Mas'ud RA ( nama beliau adalah Abdulloh, dan dia adalah sahabat setianya Rosululloh, dia bagaikan bantalnya dalam tidur, alas kakinya ( serandal/sepatu ) dan kesuciannya dalam perjalanan, sahabat Ibnu mas'ud adalah orang yang sedikit dagingnya /kurus dan sangatlah pendek postur tubuhnya, sangat .... ,dan termasuk salah satu sahabat yang selalu berpakaian baik dan wangi baunya).
" wahai ibnu mas'ud dudukmu sesaat ( waktu sebentar baik siang maupun malam ) di majlis ilmu dengan tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu hurufpun itu lebih baik bagimu dari pada engkau memerdekakan 1000 hamba sahaya, sedangkan memandangmu pada orang alim dengan pandangan menciantai mereka itu lebih baik bagimu daripada engkau mempunyai 1000 kuda perang dan engkau sedekahkan untuk perang sabilillah, sedangkan ucapan salammu pada orang alim itu lebih baik bagimu dari pada engkau ibadah 1000 tahun.. ( sebagaimana keterangan menurut al-hafidz ibnu mundziri dalam kitab durrotul yatimah ).
di riwayatkan oleh umar ibnu khattab RA ' berkata " aku pernah mendengar Rosululloh SAW berkata " barang siapa berjalan menuju pada kumpulan orang alim ( majlis ta'lim ) maka bagi orang itu dalam setiap langkah ada 100 kebajikan, dan ketika orang itu mau duduk disamping orang alim itu dan mendengarkan apa yang di katakannya maka baginya satu kebajikan di setiap kalimat yang di ucapkan orang alim itu.. ( sebagaimana keterangan Imam Nawawi dalam kitab Riyadlussolihin ).
وقال صلى الله عليه وسلم فقيه متورع أشد على الشيطان ممن ألف عابد مجتهد جاهل ورع
artinya : Seorang alim fiqih ( orang yang mengerti ilmu syari'at ) yang ahli wira'i ( Orang yang menjaga dirinya agat tidak makan haram ) itu lebih berat menundukkannya ( bahkan membawa kerugian yang besar ) bagi setan daripada 1000 ahli ibadah yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya dan wira'i pula tapi dia bodoh...
kenapa begitu ? sebab setiap kali setan menebar jeratnya, membuka pintu-pintu reka dayanya, menghiasi syahwat dalam hati manusia, menjerumuskannya dalam keindahan dan keenakan duniawi, maka di saat itu seorang alima kan menjelaskan kepada manusia-manusia tentang tipu daya setan itu, menjelasakan bahwa itu semua adalah semu, bahwa itu akan menjerumuskan pada jurang kesesatan, seorang alim itu akan menjelaskan kepada manusia dengan dasar dan dalil yang bisa dan mudah untuk diterima, dengan demikian seorang alim itu akan menutup kembali pintu-pintu kesesatan yang telah di buka oleh setan, akan menggulung kembali jaring-jaring tipuan yang telah ditebarkan setan, dan hasilnya adalah kekecewaan yang mendalam dari satan karena tidak mendpatkan hasil usahnnya, karena reka dayanya sudah di gagalkan begitu saja oleh seorang alim,
berbeda dengan orang yang bodoh tapi ahli ibadah sekalipun dia wira'i, bahkan terkadang mereka terjerat dalam tali temalinya setan tetapi sedikitpun mereka tidak terasa, karena begitu miripnya kebenaran dan kesesatan yang telah di hiasi oleh setan, bahkan seringkali seorang abid akan menjadi pejuang-pejuang setan dengan tetap merasakannya sebagai pejuang pejuang agama Allah...
وقال صلى الله عليه وسلم فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب، وفى رواية للحارث بن أبى أسامة عن أبى سعيد الخذرى عنه صلى الله عليه وسلم فضل العالم على العابد كفضلى على أمتى
NAbi Muhammad SAW bersabda "
Artinya " Bandingan ke-Utamaan orang Alim dengan ahli Ibadah ( yang tidak Alim ) adalah seperti Sinar Rembulan ketika purnama di bandingkan dengan bintang-bintang............
maksudnya 'keutamaan' adalah banyaknya pahala dan yang akan di berikan oleh Allah SWT nanti di akhirat.
di riwayatkan oleh Al-Harist bin Abi Usamah dari Abi Said Al-Hudriyyi dari Rosululloh SAW " Utamanya Seorang Alim dengan Seorang Abid/Ahli Ibadah itu seperti Keutamaanku di banding dengan keutamaan Ummatku.
dan dalam riwayat oleh Imam Tirmidzi dari Abi Umamah " Utamanya Orang Alim mengalahkan utamanya Ahli Ibadah/ Abid itu seperti Utamaku ( Rosululloh ) atas rendahnya kalian semua ." ( maksudnya utamanya seorang yang alim dengan utamanya seorang yang ahli ibadah itu seperti di nisbatkan pada utamanya nabi Muhammad dengan lebih rendahnya derajatnya sohabat.
Imam Al-Ghazali berkata " lihatlah bagaimana ilmu itu bisa menjadikan seeorang bisa mengiringi derajatnya kenabian, dan bagaimana mudahnya di lunturkannya derajatnya amal/perbuatan yang tidak di sertai dengan ilmu, karena bagaimanapun seorang yang beribadah kepada Allah harus mengerti tata caranya beribadah kalau mau di terima olehNya, karena tanpa Ilmu, beribadah tidak akan di namakan dengan ibadah dan secara tidak langsung tidak akan mendapatkan pahalanya ibadah,
ambil contoh simple saja ' bagaimana seorang itu dapat pahalanya solat, atau minimal menggugurkan kewajibannya melakukan solat fardlu setiap harinya kalau orang itu tidak tau tata caranya solat, ilmunya solat,berwudlu,bersuci ????
وقال صلى الله عليه وسلم من انتقل ليتعلم علما غفر له قبل أن يخطو
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa berpindah tempat ( dari satu tempat ke tempat yang lainnya ) dengan tujuan belajar ilmu ilmu syari'at maka di dosa-dosanya ( dosa-dosa kecil/sogho'ir karena kalau dosa besar butuh taubat tersendiri dan dosa yang berhubungan dengan hak orang lain/ hak adamy harus melunasi tanggungan dosa itu kepada yang berhak ) yang telah lewat di ampuni oleh Allah sebelum dia melangkah dari tempatnya... > hadist di riwayatkan oleh imam Assyairozi dari A'isyah R.A
hadist ini kembali lagi tergantung kepada niat dari orang yang mencari ilmu tersebut, yaitu hanya ketika niatnya adalah untuk mencari ridlo dari Allah SWT, lain lagi ketika dia mencari ilmu walaupun ilmu-ilmu agama dengan niatan agar menjadi orang yang di hormati,di segani agar mempunyai pengaruh dan mempengaruhi orang lain, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali apa yang di niatkan.
وقال صلى الله عليه وسلم أكرموا لعلماء فانهم عند الله كرماء مكرمون
Rosululloh SAW bersabda " Muliakanlah Ulama' ( Orang-Orang yang mengerti ilmu syar'iy, memulyakannya dengan berkumpul dan bertutur sapa dengan mereka dengan mengagungkan dan berbuat baik lewat ucapan atau perbuatan dengan mereka ) karena mereka itu orang-orang Mulia ( orang-orang yang terpilih di sisi Allah ) dan yang di mulyakan pula ( di kalangan Malaikat ).
dari Abi Huroiroh R.A berkata aku mendengar Rosululloh SAW bersabda " Ketika seorang ALim berkata/menerangkan suatu ilmu di Majlisnya ( Majlis Ilmu ) dengan tidak bersenda gurau dan berbuat tidak bermanfaat maka Allah menciptakan Malaikat dari setiap kalimat yang di ucapkannya, Malaikat itu terus memintakan Ampun kepadanya dan orang-orang yang mendengarkannya sampai nanti hari Kiamat tiba., dan ketika jamaah itu selesai dari majlis ta'lim itu mereka semuanya pulang dengan keadaan telah di ampuni dosa dosanya...
lalu nabi Muhammad berkata lagi " mereka adalah kaum yang pengikutnya tidak pernah celaka ".
وقال صلى الله عليه وسلم من نظر الى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله خلق الله من تلك النظرة ملكا يستغفر له الى يوم القيامة
Rosululloh bersabda " barang siapa memandang wajah seorang Alim sekali pandangan saja dan Orang itu gembira dengan pandangan itu, maka Allah SWT menciptakan malaikat dari pandangan yang sekali itu, dan Malaikat itu memintakan ampun kepada orang yang memandang itu sampai nanti hari Kiamat.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallohu Wajhah berkata " Memandang pada wajah orang Alim itu Ibadah, dan menjadi pandangan yang bercahaya, dan menjadi Cahaya di hati, dan ketika seorang Alim itu duduk di majlis ilmunya maka baginya adalah gedung di sorga dalam setiap satu pertanyaan dan demikian pula untuk orang yang menjalankannya.. > sebagaimana keterangan dalam kitab riyadlus Sholihin.
وقال صلى الله عليه وسلم من أكرم عالما فقد أكرمنى ومن أكرمنى فقد أكرم الله ومن أكرم الله فمأواه الجنه
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa memulyakan orang alim maka dia seperti memulyakanku, dan siapapun yang memulyakanku maka dia juga memulyakan Allah dan siapapun yang memulyakan Allah maka tempatnya adalah Surga.
Rosululloh SAW bersabda " Mulyakanlah Ulama', karena mereka adalah pewaris para Nabi ( Anbiya' ) dan barang siapa memulyakan mereka maka mereka memulyakan Allah dan RosulNya...> diriwayatkan oleh Khotib AL-Baghdady dari Imam Jabir R.A.
وقال صلى الله عليه وسلم نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل
Rosululloh SAW bersabda " Tidurnya orang Alim itu lebih Utama daripada Ibadahnya Orang Bodoh "
UTAMANYA ILMU & ULAMA
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman "
شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولوالعلم قائما بالقسط
artinya : ' Allah Subhanahu Wata'ala bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Dia, dan para Malaikat, dan orang-orang yang berpijak pada keadilan dari orang-orang yang ber-ilmu '.
dapat dilihat dari firman di atas bahwasanya Allah SWT mengawali kesaksian dengan diriNya sendiri dan yang kedua adalah para Malaikat dan yang ketiga adalah para ahli ilmu, dan hanya makhluk yang mulia derajatnya sajalah yang dapat bersaksi sejajar dengan kesaksian tuhanNya.
وقال النبى صلى الله عليه وسلم لابن مسعود رضى الله عنه ياابن مسعود جلوسك ساعة فى مجلس العلم لا تمس قلما ولا تكتب حرفا خير لك من عتق ألف رقبة ، ونظرك إلى وجه العالم خير لك من ألف فرس تصدقت بها فى سبيل الله ، وسلامك على العالم خير لك من عبادة ألف سنة
Nabi Muhammad SAW berkata pada Ibnu Mas'ud RA ( nama beliau adalah Abdulloh, dan dia adalah sahabat setianya Rosululloh, dia bagaikan bantalnya dalam tidur, alas kakinya ( serandal/sepatu ) dan kesuciannya dalam perjalanan, sahabat Ibnu mas'ud adalah orang yang sedikit dagingnya /kurus dan sangatlah pendek postur tubuhnya, sangat .... ,dan termasuk salah satu sahabat yang selalu berpakaian baik dan wangi baunya).
" wahai ibnu mas'ud dudukmu sesaat ( waktu sebentar baik siang maupun malam ) di majlis ilmu dengan tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu hurufpun itu lebih baik bagimu dari pada engkau memerdekakan 1000 hamba sahaya, sedangkan memandangmu pada orang alim dengan pandangan menciantai mereka itu lebih baik bagimu daripada engkau mempunyai 1000 kuda perang dan engkau sedekahkan untuk perang sabilillah, sedangkan ucapan salammu pada orang alim itu lebih baik bagimu dari pada engkau ibadah 1000 tahun.. ( sebagaimana keterangan menurut al-hafidz ibnu mundziri dalam kitab durrotul yatimah ).
di riwayatkan oleh umar ibnu khattab RA ' berkata " aku pernah mendengar Rosululloh SAW berkata " barang siapa berjalan menuju pada kumpulan orang alim ( majlis ta'lim ) maka bagi orang itu dalam setiap langkah ada 100 kebajikan, dan ketika orang itu mau duduk disamping orang alim itu dan mendengarkan apa yang di katakannya maka baginya satu kebajikan di setiap kalimat yang di ucapkan orang alim itu.. ( sebagaimana keterangan Imam Nawawi dalam kitab Riyadlussolihin ).
وقال صلى الله عليه وسلم فقيه متورع أشد على الشيطان ممن ألف عابد مجتهد جاهل ورع
artinya : Seorang alim fiqih ( orang yang mengerti ilmu syari'at ) yang ahli wira'i ( Orang yang menjaga dirinya agat tidak makan haram ) itu lebih berat menundukkannya ( bahkan membawa kerugian yang besar ) bagi setan daripada 1000 ahli ibadah yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya dan wira'i pula tapi dia bodoh...
kenapa begitu ? sebab setiap kali setan menebar jeratnya, membuka pintu-pintu reka dayanya, menghiasi syahwat dalam hati manusia, menjerumuskannya dalam keindahan dan keenakan duniawi, maka di saat itu seorang alima kan menjelaskan kepada manusia-manusia tentang tipu daya setan itu, menjelasakan bahwa itu semua adalah semu, bahwa itu akan menjerumuskan pada jurang kesesatan, seorang alim itu akan menjelaskan kepada manusia dengan dasar dan dalil yang bisa dan mudah untuk diterima, dengan demikian seorang alim itu akan menutup kembali pintu-pintu kesesatan yang telah di buka oleh setan, akan menggulung kembali jaring-jaring tipuan yang telah ditebarkan setan, dan hasilnya adalah kekecewaan yang mendalam dari satan karena tidak mendpatkan hasil usahnnya, karena reka dayanya sudah di gagalkan begitu saja oleh seorang alim,
berbeda dengan orang yang bodoh tapi ahli ibadah sekalipun dia wira'i, bahkan terkadang mereka terjerat dalam tali temalinya setan tetapi sedikitpun mereka tidak terasa, karena begitu miripnya kebenaran dan kesesatan yang telah di hiasi oleh setan, bahkan seringkali seorang abid akan menjadi pejuang-pejuang setan dengan tetap merasakannya sebagai pejuang pejuang agama Allah...
وقال صلى الله عليه وسلم فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب، وفى رواية للحارث بن أبى أسامة عن أبى سعيد الخذرى عنه صلى الله عليه وسلم فضل العالم على العابد كفضلى على أمتى
NAbi Muhammad SAW bersabda "
Artinya " Bandingan ke-Utamaan orang Alim dengan ahli Ibadah ( yang tidak Alim ) adalah seperti Sinar Rembulan ketika purnama di bandingkan dengan bintang-bintang............
maksudnya 'keutamaan' adalah banyaknya pahala dan yang akan di berikan oleh Allah SWT nanti di akhirat.
di riwayatkan oleh Al-Harist bin Abi Usamah dari Abi Said Al-Hudriyyi dari Rosululloh SAW " Utamanya Seorang Alim dengan Seorang Abid/Ahli Ibadah itu seperti Keutamaanku di banding dengan keutamaan Ummatku.
dan dalam riwayat oleh Imam Tirmidzi dari Abi Umamah " Utamanya Orang Alim mengalahkan utamanya Ahli Ibadah/ Abid itu seperti Utamaku ( Rosululloh ) atas rendahnya kalian semua ." ( maksudnya utamanya seorang yang alim dengan utamanya seorang yang ahli ibadah itu seperti di nisbatkan pada utamanya nabi Muhammad dengan lebih rendahnya derajatnya sohabat.
Imam Al-Ghazali berkata " lihatlah bagaimana ilmu itu bisa menjadikan seeorang bisa mengiringi derajatnya kenabian, dan bagaimana mudahnya di lunturkannya derajatnya amal/perbuatan yang tidak di sertai dengan ilmu, karena bagaimanapun seorang yang beribadah kepada Allah harus mengerti tata caranya beribadah kalau mau di terima olehNya, karena tanpa Ilmu, beribadah tidak akan di namakan dengan ibadah dan secara tidak langsung tidak akan mendapatkan pahalanya ibadah,
ambil contoh simple saja ' bagaimana seorang itu dapat pahalanya solat, atau minimal menggugurkan kewajibannya melakukan solat fardlu setiap harinya kalau orang itu tidak tau tata caranya solat, ilmunya solat,berwudlu,bersuci ????
وقال صلى الله عليه وسلم من انتقل ليتعلم علما غفر له قبل أن يخطو
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa berpindah tempat ( dari satu tempat ke tempat yang lainnya ) dengan tujuan belajar ilmu ilmu syari'at maka di dosa-dosanya ( dosa-dosa kecil/sogho'ir karena kalau dosa besar butuh taubat tersendiri dan dosa yang berhubungan dengan hak orang lain/ hak adamy harus melunasi tanggungan dosa itu kepada yang berhak ) yang telah lewat di ampuni oleh Allah sebelum dia melangkah dari tempatnya... > hadist di riwayatkan oleh imam Assyairozi dari A'isyah R.A
hadist ini kembali lagi tergantung kepada niat dari orang yang mencari ilmu tersebut, yaitu hanya ketika niatnya adalah untuk mencari ridlo dari Allah SWT, lain lagi ketika dia mencari ilmu walaupun ilmu-ilmu agama dengan niatan agar menjadi orang yang di hormati,di segani agar mempunyai pengaruh dan mempengaruhi orang lain, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali apa yang di niatkan.
وقال صلى الله عليه وسلم أكرموا لعلماء فانهم عند الله كرماء مكرمون
Rosululloh SAW bersabda " Muliakanlah Ulama' ( Orang-Orang yang mengerti ilmu syar'iy, memulyakannya dengan berkumpul dan bertutur sapa dengan mereka dengan mengagungkan dan berbuat baik lewat ucapan atau perbuatan dengan mereka ) karena mereka itu orang-orang Mulia ( orang-orang yang terpilih di sisi Allah ) dan yang di mulyakan pula ( di kalangan Malaikat ).
dari Abi Huroiroh R.A berkata aku mendengar Rosululloh SAW bersabda " Ketika seorang ALim berkata/menerangkan suatu ilmu di Majlisnya ( Majlis Ilmu ) dengan tidak bersenda gurau dan berbuat tidak bermanfaat maka Allah menciptakan Malaikat dari setiap kalimat yang di ucapkannya, Malaikat itu terus memintakan Ampun kepadanya dan orang-orang yang mendengarkannya sampai nanti hari Kiamat tiba., dan ketika jamaah itu selesai dari majlis ta'lim itu mereka semuanya pulang dengan keadaan telah di ampuni dosa dosanya...
lalu nabi Muhammad berkata lagi " mereka adalah kaum yang pengikutnya tidak pernah celaka ".
وقال صلى الله عليه وسلم من نظر الى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله خلق الله من تلك النظرة ملكا يستغفر له الى يوم القيامة
Rosululloh bersabda " barang siapa memandang wajah seorang Alim sekali pandangan saja dan Orang itu gembira dengan pandangan itu, maka Allah SWT menciptakan malaikat dari pandangan yang sekali itu, dan Malaikat itu memintakan ampun kepada orang yang memandang itu sampai nanti hari Kiamat.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromallohu Wajhah berkata " Memandang pada wajah orang Alim itu Ibadah, dan menjadi pandangan yang bercahaya, dan menjadi Cahaya di hati, dan ketika seorang Alim itu duduk di majlis ilmunya maka baginya adalah gedung di sorga dalam setiap satu pertanyaan dan demikian pula untuk orang yang menjalankannya.. > sebagaimana keterangan dalam kitab riyadlus Sholihin.
وقال صلى الله عليه وسلم من أكرم عالما فقد أكرمنى ومن أكرمنى فقد أكرم الله ومن أكرم الله فمأواه الجنه
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa memulyakan orang alim maka dia seperti memulyakanku, dan siapapun yang memulyakanku maka dia juga memulyakan Allah dan siapapun yang memulyakan Allah maka tempatnya adalah Surga.
Rosululloh SAW bersabda " Mulyakanlah Ulama', karena mereka adalah pewaris para Nabi ( Anbiya' ) dan barang siapa memulyakan mereka maka mereka memulyakan Allah dan RosulNya...> diriwayatkan oleh Khotib AL-Baghdady dari Imam Jabir R.A.
وقال صلى الله عليه وسلم نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل
Rosululloh SAW bersabda " Tidurnya orang Alim itu lebih Utama daripada Ibadahnya Orang Bodoh "
.BAB 2
Utamanya La ilaha illallah
Nabi Muhammad SAW bersabda :
من قال كل يوم لا إله إلاّ الله محمد رسول الله مائة مرة جأ يوم القيامة ووجهه كالبدر
" barang siapa mengucapkan setiap hari 100 kali لا إله إلاّ الله محمد رسول الله maka dia akan di bangkitkan di hari Kiamat nanti dengan wajah bersinar seperti bulan purnama.
Imam Al-Fakihany berkata " Sesungguhnya melanggengkan ( selalu membiasakan mengucapkan ) kalimat la ilaha illallah setiap kali ketika kita masuk rumah itu bisa menghilangkan kefakiran/kemelaratan.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
أفضل الذكر لا إله إلا الله وأفضل الدعاء الحمد لله
artinya : " utamanya dzikir adalah la ilaha illallah dan utamanya do'a adalah Alhamdulillah " ( hadist di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi,Imam Nasa'i ,Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Imam Hakim dari Imam Jabir.)
kenapa la ilaha illalloh menjadi utamanya dzikir ? itu karena la ilaha illalloh adalah kalimat tauhid ( meng esa kan ) dan tauhid itu tidak ada sesuatupun yang bisa membandinginya, dan karena tauhid membekas di hati dalam mensucikan batin,
seorang hamba ketika berkata " la ilaha " yang artinya " tiada tuhan " maka dia mengikrarkan hatinya menafikan kesemuanya yang di anggap sebagai tuhan, dan ketika dia mengatakan " Illalloh " maka dia menetapkan hanya Allah sajalah yang patut sebagai tuhan, tidak lainnya, kalimat la ilaha illalloh atau biasa disebut dengan kalimat tauhid berarti menafikan dan menetapkan ( nafi & Isbat ) dan dzikir/ucapan yang terlafazdkan dari mulut masuk kedalam hatinya,
kalimat tauhid menjadi utama karena keimanan tidak akan sah tanpa melalui kalimat tauhid dengan di tambahi wa anna muhammadan rosululloh ( dan sesungguhnya muhammad adalah rosul allah ) sebagaimana tuntunan bacaan sahadat.
" Utamanya Do'a adalah Alhamdulillah "
di katakan bahwa Alhamdulillah adalah utamanya do'a karena karena do'a adalah bahasa lain ( ibarat ) dari dzikir, dan seseorang dengan dzikir itu meminta keinginannya, sedangkan Alhamdulillah itu mencakupnya,
seorang yang memuji Allah, pada intinya memuji atas segala nikmat yang di berikanNya, sedangkan bersyukur atas segala nikmat itu secara langsung bisa menambah akan nikmat itu sendiri, bukankah Allah SWT berfirman " لإن شكرتم لأزيدنكم " apabila engkau mau bersyukur maka aku akan menambah nikmat itu, ( dikutip dari dawuhnya imam Azizi ).
dan dikatakan pula bahwa seseorang yang berkata لا إله إلا الله dan memanjangkannya maka 4000 dosa besarnya di runtuhkan, para sahabat bertanya " jikalau orang itu tidak punya dosa besar wahai Rosululloh ? Nabi Muhammad bersabda " maka di ampunkan seluruh keluarganya dan tetangganya ". hadist di riwayatkan Imam Bukhori.
Rosululloh bersabda " Alloh SWT berfirman dalam hadist qudsy "
لا إله إلا الله كلامى وأنا هو من قالها دخل حصنى ومن دخل حصنى أمن من عقابى
" La ilaha Illalloh adalah Ucapanku, dan Aku adalah itu, barang siapa yang mengucapkannya, maka ia masuk dalam bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksaku ". hadist diriwayatkan oleh Imam Sairozi.
di ceritakan oleh Abdul Wahid bin Zaid dia berkata " suatu ketika aku dalam perjalanan dengan perahu dan angin mengarahkanku ke suatu tempat ( jazirah ) dan aku melihat seorang yang menyembah berhala,
kemudian aku berkata padanya " Engkau menyembah berhala ini sementara banyak di antara kita orang-orang yang bisa membuat berhala seperti itu ?,
Orang itupun bertanya " kalian berkata seperti itu, terus apa yang kalian sembah ?,
akupun berkata " aku menyembah tuhan yang arsy'Nya ada di langit dan kekuasaanNya ada di Bumi dan Lautan,.
orang itu berkata " siapa yang mengajari kalian hal itu ? "
aku berkata " Dia mengutus kepada kami Utusan-Nya
orang itu berkata " Apa yang di lakukan-Nya pada utusan-Nya ?
aku berkata " Dia mencabut nyawanya dan di kembalikan pada-Nya
orang itu berkata " apakah dia meninggalkan suatu pertanda ?
aku berkata " ia benar, dia meninggalkan kitabnya.
orang itu berkata " adakah kalian hafal sebagian dari kitabnya itu ?
kemudian akupun membacakannya surat Arrahman , dan orang itupun terus menerus menangis, hingga aku menghatamkannya, kemudian dia berkata " tidaklah benar kalau yang menurunkan bahasa/kalam kitab itu di durhakai "
kemudian aku menawarkan islam kepadanya, dan dia menerimanya dengan membaca dua kalimat syahadat, dan akupun membawanya ikut bersamaku dalam perjalanan menggunakan perahu, hingga suatu waktu malam mulai menjelang dan akupun sholat isyak dan bersiap-siap untuk tidur, dan orang itupun mendekatiku seraya bertanya " apakah Dia Tuhan yang memberikanmu petunjuk akan agama ini juga tidur ?
akupun menjawab " ahh tentu tidak, Dia adalah Dzat yang hidup dan selalu menaungi dan tidak pernah tidur..
Orang itupun berguman " ahh kalian adalah hamba yang sangat buruk, kalian bisa se enaknya saja tidur sementara Tuanmu terjaga ".
Setelah aku sampai di daratan dan kita mau berpisah akupun mengumpulkan beberapa dirham ( uang ) dan ku berikan padanya, tapi dia malah berkata " untuk apa ini semua ? ".
akupun menjawab " dengan uang ini kamu bisa membeli sesuatu untuk bekal hidupmu ".
Orang itupun malah berkata " ahh kalian, kalian menunjukkan aku suatu jalan yang belum pernah aku tempuh, sedangkan aku dulu saja menyembah selain-Nya, dan dia tetap menghidupiku dan tidak pernah membiarkanku, sedangkan sekarang aku sudah menyembah-Nya, apa mungkin Dia akan meninggalkanku ? sedangkan aku sekarang sudah mengenal-Nya..
akhirnya kamipun berpisah dan dia tetap menolak pemberian uangku karena sangat percaya akan perlindungan dan penanggungan Allah kepadanya, hingga selang 3 hari aku mendengar bahwa dia sekarat dan mau meninggal, dan akupun mendatanginya, dan bertanya padanya " adakah kamu punya keinginan ?" diapun menjawab " ahhh saudaraku engkau telah mengabulkan keinginanku ketika engkau mengeluarkanku dari daerah ( jazirah ) itu,
karena lelah akupun tertidur disampingnya, dan dalam mimpiku aka melihat perempuan muda dan caaaaantik dalam pertamanan yang menghijau, perempuan itu berteriak " haaaiii cepat bawa dia kesini, sudah sekian lama rindu ini terpendam kepadanya ",
terhenyak akupun terbangun dari mimpiku dan kulihat sahabatku sudah kaku dan mati,
akupun menguburkannya malam itu juga, dan malam itu akupun tidur seperti biasanya, dan dalam mimpiku aku bertemu dengan orang itu memakai mahkota dan di dampingi oleh bidadari, dan orang itu membaca ayat
والملائكة يدخلون عليهم من كل باب سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار
Rosululloh SAW bersabda " Bayarlah zakat atas tubuhmu dengan ucapan la ilaha illalloh,
Imam Ibnu Asakir dari ibnu Abbas berkata , Rosululloh SAW bersabda " Sesungguhnya kalimat la ilaha illalloh itu bisa menolak/mencegah orang yang mengucapkannya dari 99 macam pintu coba'an ( bala' ), yang paling rendah dari cobaan itu adalah prihatin..
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa mengucapkan la ilaha illalloh maka keluarlah dari bibirnya seekor burung hijau yang mempunyai dua sayap putih yang di tretes dengan intan dan yaqut, burung itupun terbang naik ke langit , maka terdengarkah suara bergemuruh seperti gemuruhnya lebah yang berterbangan, dan malaikat pun berteriak " diamlah kalian ", dan burung itupun berkata " aku tidak akan diam hingga Allah mengampuni orang yang mengucapkanku, akhirnya Allah SWT pun mengampuni orang itu, dan menciptakan 70 mulut lagi untuk burung itu, yang terus memintakan ampun bagi orang yang dulu membacanya sampai nanti hari Kiamat tiba, dan ketika Kiamat nanti sudah tiba burung itu akan menjadi petunjuk dan menuntun orang itu ke surga.....
وقال صلى الله عليه وسلم ما من عبد يقول لا إله إلا الله محمد رسول الله إلا قال الله تعالى صدق عبدى أنا الله لآ إله إلا أنا أشهدكم يا ملائكتى قد غفرت له ما تقدم من ذنبه وما تأخر ( أى من الصغائر )
Rosululloh SAW bersabda " tidak seorangpun hamba yang berucap " La ilaha illalloh Muhammadun Rosululloh " kecuali Allah SWT berfirman " Benarlah apa yang dikatakan hambaku itu, akulah Allah, tiada Tihan selainku, aku saksikan kepada kalian semua wahai Malaikatku bahwa " Aku telah mengampuninya, segala dosanya yang terdahulu dan dosa-dosanya yang akan datang ".
وقال صلى الله عليه وسلم من قال لا إله إلا الله خالصا مخلصا دخل الجنة
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa membaca la ilaha illalloh dengan hati yang bersih ( seperti dari riya'/pamer ) dan mensucikan diri dari segala larangan syara' maka dia akan masuk sorga.
Utamanya La ilaha illallah
Nabi Muhammad SAW bersabda :
من قال كل يوم لا إله إلاّ الله محمد رسول الله مائة مرة جأ يوم القيامة ووجهه كالبدر
" barang siapa mengucapkan setiap hari 100 kali لا إله إلاّ الله محمد رسول الله maka dia akan di bangkitkan di hari Kiamat nanti dengan wajah bersinar seperti bulan purnama.
Imam Al-Fakihany berkata " Sesungguhnya melanggengkan ( selalu membiasakan mengucapkan ) kalimat la ilaha illallah setiap kali ketika kita masuk rumah itu bisa menghilangkan kefakiran/kemelaratan.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
أفضل الذكر لا إله إلا الله وأفضل الدعاء الحمد لله
artinya : " utamanya dzikir adalah la ilaha illallah dan utamanya do'a adalah Alhamdulillah " ( hadist di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi,Imam Nasa'i ,Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Imam Hakim dari Imam Jabir.)
kenapa la ilaha illalloh menjadi utamanya dzikir ? itu karena la ilaha illalloh adalah kalimat tauhid ( meng esa kan ) dan tauhid itu tidak ada sesuatupun yang bisa membandinginya, dan karena tauhid membekas di hati dalam mensucikan batin,
seorang hamba ketika berkata " la ilaha " yang artinya " tiada tuhan " maka dia mengikrarkan hatinya menafikan kesemuanya yang di anggap sebagai tuhan, dan ketika dia mengatakan " Illalloh " maka dia menetapkan hanya Allah sajalah yang patut sebagai tuhan, tidak lainnya, kalimat la ilaha illalloh atau biasa disebut dengan kalimat tauhid berarti menafikan dan menetapkan ( nafi & Isbat ) dan dzikir/ucapan yang terlafazdkan dari mulut masuk kedalam hatinya,
kalimat tauhid menjadi utama karena keimanan tidak akan sah tanpa melalui kalimat tauhid dengan di tambahi wa anna muhammadan rosululloh ( dan sesungguhnya muhammad adalah rosul allah ) sebagaimana tuntunan bacaan sahadat.
" Utamanya Do'a adalah Alhamdulillah "
di katakan bahwa Alhamdulillah adalah utamanya do'a karena karena do'a adalah bahasa lain ( ibarat ) dari dzikir, dan seseorang dengan dzikir itu meminta keinginannya, sedangkan Alhamdulillah itu mencakupnya,
seorang yang memuji Allah, pada intinya memuji atas segala nikmat yang di berikanNya, sedangkan bersyukur atas segala nikmat itu secara langsung bisa menambah akan nikmat itu sendiri, bukankah Allah SWT berfirman " لإن شكرتم لأزيدنكم " apabila engkau mau bersyukur maka aku akan menambah nikmat itu, ( dikutip dari dawuhnya imam Azizi ).
dan dikatakan pula bahwa seseorang yang berkata لا إله إلا الله dan memanjangkannya maka 4000 dosa besarnya di runtuhkan, para sahabat bertanya " jikalau orang itu tidak punya dosa besar wahai Rosululloh ? Nabi Muhammad bersabda " maka di ampunkan seluruh keluarganya dan tetangganya ". hadist di riwayatkan Imam Bukhori.
Rosululloh bersabda " Alloh SWT berfirman dalam hadist qudsy "
لا إله إلا الله كلامى وأنا هو من قالها دخل حصنى ومن دخل حصنى أمن من عقابى
" La ilaha Illalloh adalah Ucapanku, dan Aku adalah itu, barang siapa yang mengucapkannya, maka ia masuk dalam bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman dari siksaku ". hadist diriwayatkan oleh Imam Sairozi.
di ceritakan oleh Abdul Wahid bin Zaid dia berkata " suatu ketika aku dalam perjalanan dengan perahu dan angin mengarahkanku ke suatu tempat ( jazirah ) dan aku melihat seorang yang menyembah berhala,
kemudian aku berkata padanya " Engkau menyembah berhala ini sementara banyak di antara kita orang-orang yang bisa membuat berhala seperti itu ?,
Orang itupun bertanya " kalian berkata seperti itu, terus apa yang kalian sembah ?,
akupun berkata " aku menyembah tuhan yang arsy'Nya ada di langit dan kekuasaanNya ada di Bumi dan Lautan,.
orang itu berkata " siapa yang mengajari kalian hal itu ? "
aku berkata " Dia mengutus kepada kami Utusan-Nya
orang itu berkata " Apa yang di lakukan-Nya pada utusan-Nya ?
aku berkata " Dia mencabut nyawanya dan di kembalikan pada-Nya
orang itu berkata " apakah dia meninggalkan suatu pertanda ?
aku berkata " ia benar, dia meninggalkan kitabnya.
orang itu berkata " adakah kalian hafal sebagian dari kitabnya itu ?
kemudian akupun membacakannya surat Arrahman , dan orang itupun terus menerus menangis, hingga aku menghatamkannya, kemudian dia berkata " tidaklah benar kalau yang menurunkan bahasa/kalam kitab itu di durhakai "
kemudian aku menawarkan islam kepadanya, dan dia menerimanya dengan membaca dua kalimat syahadat, dan akupun membawanya ikut bersamaku dalam perjalanan menggunakan perahu, hingga suatu waktu malam mulai menjelang dan akupun sholat isyak dan bersiap-siap untuk tidur, dan orang itupun mendekatiku seraya bertanya " apakah Dia Tuhan yang memberikanmu petunjuk akan agama ini juga tidur ?
akupun menjawab " ahh tentu tidak, Dia adalah Dzat yang hidup dan selalu menaungi dan tidak pernah tidur..
Orang itupun berguman " ahh kalian adalah hamba yang sangat buruk, kalian bisa se enaknya saja tidur sementara Tuanmu terjaga ".
Setelah aku sampai di daratan dan kita mau berpisah akupun mengumpulkan beberapa dirham ( uang ) dan ku berikan padanya, tapi dia malah berkata " untuk apa ini semua ? ".
akupun menjawab " dengan uang ini kamu bisa membeli sesuatu untuk bekal hidupmu ".
Orang itupun malah berkata " ahh kalian, kalian menunjukkan aku suatu jalan yang belum pernah aku tempuh, sedangkan aku dulu saja menyembah selain-Nya, dan dia tetap menghidupiku dan tidak pernah membiarkanku, sedangkan sekarang aku sudah menyembah-Nya, apa mungkin Dia akan meninggalkanku ? sedangkan aku sekarang sudah mengenal-Nya..
akhirnya kamipun berpisah dan dia tetap menolak pemberian uangku karena sangat percaya akan perlindungan dan penanggungan Allah kepadanya, hingga selang 3 hari aku mendengar bahwa dia sekarat dan mau meninggal, dan akupun mendatanginya, dan bertanya padanya " adakah kamu punya keinginan ?" diapun menjawab " ahhh saudaraku engkau telah mengabulkan keinginanku ketika engkau mengeluarkanku dari daerah ( jazirah ) itu,
karena lelah akupun tertidur disampingnya, dan dalam mimpiku aka melihat perempuan muda dan caaaaantik dalam pertamanan yang menghijau, perempuan itu berteriak " haaaiii cepat bawa dia kesini, sudah sekian lama rindu ini terpendam kepadanya ",
terhenyak akupun terbangun dari mimpiku dan kulihat sahabatku sudah kaku dan mati,
akupun menguburkannya malam itu juga, dan malam itu akupun tidur seperti biasanya, dan dalam mimpiku aku bertemu dengan orang itu memakai mahkota dan di dampingi oleh bidadari, dan orang itu membaca ayat
والملائكة يدخلون عليهم من كل باب سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار
Rosululloh SAW bersabda " Bayarlah zakat atas tubuhmu dengan ucapan la ilaha illalloh,
Imam Ibnu Asakir dari ibnu Abbas berkata , Rosululloh SAW bersabda " Sesungguhnya kalimat la ilaha illalloh itu bisa menolak/mencegah orang yang mengucapkannya dari 99 macam pintu coba'an ( bala' ), yang paling rendah dari cobaan itu adalah prihatin..
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa mengucapkan la ilaha illalloh maka keluarlah dari bibirnya seekor burung hijau yang mempunyai dua sayap putih yang di tretes dengan intan dan yaqut, burung itupun terbang naik ke langit , maka terdengarkah suara bergemuruh seperti gemuruhnya lebah yang berterbangan, dan malaikat pun berteriak " diamlah kalian ", dan burung itupun berkata " aku tidak akan diam hingga Allah mengampuni orang yang mengucapkanku, akhirnya Allah SWT pun mengampuni orang itu, dan menciptakan 70 mulut lagi untuk burung itu, yang terus memintakan ampun bagi orang yang dulu membacanya sampai nanti hari Kiamat tiba, dan ketika Kiamat nanti sudah tiba burung itu akan menjadi petunjuk dan menuntun orang itu ke surga.....
وقال صلى الله عليه وسلم ما من عبد يقول لا إله إلا الله محمد رسول الله إلا قال الله تعالى صدق عبدى أنا الله لآ إله إلا أنا أشهدكم يا ملائكتى قد غفرت له ما تقدم من ذنبه وما تأخر ( أى من الصغائر )
Rosululloh SAW bersabda " tidak seorangpun hamba yang berucap " La ilaha illalloh Muhammadun Rosululloh " kecuali Allah SWT berfirman " Benarlah apa yang dikatakan hambaku itu, akulah Allah, tiada Tihan selainku, aku saksikan kepada kalian semua wahai Malaikatku bahwa " Aku telah mengampuninya, segala dosanya yang terdahulu dan dosa-dosanya yang akan datang ".
وقال صلى الله عليه وسلم من قال لا إله إلا الله خالصا مخلصا دخل الجنة
Rosululloh SAW bersabda " barang siapa membaca la ilaha illalloh dengan hati yang bersih ( seperti dari riya'/pamer ) dan mensucikan diri dari segala larangan syara' maka dia akan masuk sorga.
BAB III Keutamaan Bismillah
الباب الثالث فى فضيلة بسم الله الرحمن الرحيم
di ceritakan oleh Imam Atho' dari Imam Jabir bin Abdillah, beliau berkata : " Ketika Allah menurunkan ' Bismillahirrahmanirrahim ' mendung berlarian ke arah timur, Anginpun berhent bertiup, Lautpun bergolak, hewan hewan menegakkan telinganya, Setan di lemparkan dari langit, dan Allah Azza Wa Jalla bersumpah " tidak akan di sebut Nama-Nya atas orang sakit kecuali dia akan di sembuhkan, tidak akan di sebut nama-Nya pad asesuatu kecuali di berkahi, dan siapapun membaca Bismillahirrahmanirrahim akan masuk sorga, sebagaimana di tuturkan oleh Sayyidi Syekh Abdul Qodir Al-Jailany.
وقال صلى الله عليه وسلم ما من عبد يقول بسم الله الرحمن الرحيم إلا ذاب الشيطان كما يذوب الرصاص على النار
Rosululloh SAW bersabda : " tiada seorang hambapun yang mengucapkan Bismillahirahmanirrahim kecuali setan itu akan hancur meleleh sebagaimana melelehnya timah ketika dibakar Api ",
Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa setannya orang Mukmin itu kurus kering, berbeda dengan setannya orang kafir.
Imam Qoys ibnu Hajjaj berkata " Setanku mengatakan padaku , dulu aku memasukimu sebesar Onta, dan sekarang aku sekecil burung parkit, aku bertanya kenapa begitu ?, setanku menjawab : ' engkau menghancurkaknku dengan dzikir pada Allah,.
وقال صلى الله عليه وسلم ما من عبد يقول بسم الله الرحمن الرحيم إلا أمر الله الكرام الكاتبين أن يكتبوا فى ديوانه أربعمائة حسنة ، وقال صلى الله عليه وسلم من قال بسم الله الرحمن الرحيم لم يبق من ذنوبه ذرة
Rosulullah SAW bersabda :' tiada seorang hamba pun yang mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah SWT memerintahkan Malaikat Kiraman katibin ( malaikat yang mulia di sisi Allah, yang mencatat amal perbuatan manusia ) supaya mencatatkan di buku catatannya 400 kebajikan
Rosulullah SAW bersabda : ' barangsiapa mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim sekali saja, maka tiada tersisa secuilpun dari dosa-dosanya, ( maksudnya adalah dosa dosa kecil/ sogho'ir ).
di ceritakan bahwa Bisyri Al-Hafy menemukan lembaran kertas yang ada tulisannya " Bismillahirrahmanirrahim ", dan dia punya uang 3 dirham dibelikannya minyak wangi untuk meminyaki lembaran itu supaya harum baunya , dan dia merasakan dalam batinnya ada yang berkata ' sebagaimana engkau mengharumkan Namaku/Asmaku, maka akupun akan mengharumkan Namamu.
Rosulullah SAW bersabda : ' barangsiapa menuliskan " Bismillah " dan dia menuliskannya dengan sebagusnya ( tulisannya di buat sebagus mungkin ) dengan niatan mengagungkan Allah SWT, maka Orang tersebut akan di ampunkan dosa-dosa terdahulunya dan dosa dosa yang akan datang..
[ tata cara penulisan Bismillahirrahmanirrahim ]
dalam riwayat yang di ceritakan oleh Imam Al-Khotib Al-baghdady dan Ibnu Asyakir dari Zaid bin Tsabit di ceritakan bahwa ' ketika engkau menuliskan Bismillahirrahmanirrahim maka perjelaslah huruf sinnya dengan niatan mengagungkan Asmanya Allah Subhanahu Wata'ala.
Rosulullah SAW bersabda : ' ketika kalian menuliskan Bismillahirrahmanirrahim maka panjangkanlah tulisan Arrahman ( Huruf Arrahman itu dengan memanjangkan Lam dan Mimnya dan membaguskan penulisannnya ). sebagaimana keterangan yang diriwayatkan oleh Imam Al-Khotib dab Dailamy dari Imam Anas bin Malik.
[ Keutamaan Bismillahirrahmanirrahim ]
وقال صلى الله عليه وسلم إن الله سبحانه وتعالى زين السماء بالكواكب وزين الملائكة بجبريل وزين الجنه بالحور والقصور وزين الأنبياء بمحمد صلى الله عليه وسلم وزين الأيام بيوم الجمعة وزين الليالى بليلة القدر وزين الشهور بشهر رمضان وزين المساجد بالكعبة وزين الكتب بالقرآن وزين القرآن ببسم الله الرحمن الرحيم
Rosulullah SAW bersabda : ' Sesungguhnya Allah SWT menghiasi langit dengan matahari, rembulan dan bintang bintang, dan menghiasi golongan Malaikat dengan Jibril, dan menghiasi Sorga dengan para Bidadari dan bangunan yang menjulang, dan menghiasi para Nabi dengan Nabi Muhammad SAW, dan menghiasi hari dengan hari Jum'at, dan menghiasi malam dengan malam Lailatul Qodar, dan menghiasi bulan dengan Bulan Ramadhan, dan menghiasi Masjid dengan Ka'bah, dan menghiasi Kitab kitab para Nabi dengan Al-Qur'an, dan menghiasi Al-Qur'an dengan Bismillahirrahmanirrahim, ( dan inilah 10 hal yang di hiasi dengan 10 hal pula ).
Rosulullah SAW bersabda : ' barang siapa mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim maka namanya terbukukan sebagai orang yang berbuat baik ( abror / orang yang membenarkan/menyatakan keimanannya ) dan orang itu terbebas pula dari sifat sifat kufur dan munafik,
di ceritakan oleh Abi Wa'il dari Abdillah bin Mas'ud RA mengatakan " barang siapa yang ingin terbebaskan dari 19 Malaikat Zabaniyyah ( penjaga kerak Neraka ) maka hendaknya dia membaca Bismillahirrahmanirrahim, karena Bismillahirrahmanirrahim itu terdiri dari 19 huruf, dengan harapan Allah akan menjadikan setiap satu huruf sebagai perlindungan dari setiap satu dari 19 Zabaniyyah itu.
BAB IV Keutamaan Membaca Sholawat kepada Nabi Muhammmad SAW
Rosululloh S.A.W bersabda " barang siapa membaca Sholawat kepadaku sekali saja , maka Alloh SWT memberikan 10 rahmat-Nya kepada orang itu " hadist di riwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Imam Nasa'i, Ibnu Hibban, dari Abi Huroiroh R.A.
Sebagian Sohabat bertanya kepada Rosululloh S.A.W ' Allah S.W.T memberikan 10 Rahmatnya kepada seseorang yang membaca 1 kali saja Sholawat kepadamu ya Rosulalloh, apakah hal itu terlaku bagi mereka yang bersholawat dengan hati yang tulus ( tidak hanya di bibir saja, sementara hatinya melamun kemana mana ) ?
Rosululloh S.A.W menjawab ' tidak demikian, bahkan hal itu terlaku untuk orang-orang yang lupa ( bersholawat tidak dari hati ) Allah memberikan sebesar gunung pahalanya, dan Malaikat mendo'akan kepadanya, dan memintakan ampun, adapun ketika seseorang itu bersholawat dengan sepenuh hatinya maka tiada yang tau sebesar apa pahalanya orang itu kecuali Allah S.W.T,
قال النبى صلى الله عليه وسلم من صلى علىَّ ألفَ مرَّةٍ لم يمت حتى يبشر له بالجنة، وفى رواية من صلى على ألف مرة بشر بالجنة قبل موته.
Rosululloh S.A.W bersabda " Barang siapa membaca Sholawat kepadaku 1000 kali, maka dia tidak akan meninggal sampai dia di gembirakan dengan sorga ". dalam riwayat yang lainnya menggunakan bahasa " Barang siapa membaca Sholawat kepadaku 1000 kali maka dia akan di gembirakan dengan sorga sebelum dia meninggal.
.
Rosululloh S.A.W bersabda " Barang siapa membaca Sholawat kepadaku satu kali maka Allah akan memberikan dia Rahmat 10 kali, dan barang siapa bersholawat kepadaku 10 kali maka Allah akan memberikan dia rahmat 100 kali, dan barang siapa bersholawat padaku 100 kali maka Allah akan memberikan Rahmat 1000 kali, dan barang siapa bersholawat kepadaku 1000 kali maka dia tidak akan tersentuh oleh Api Neraka, dalam riwayat yang lain menggunakan bahasa " maka Allah tidak akan menyiksanya dengan Api Neraka,
dalam riwayatnya Imam Tabrani di sebutkan bahwa Rosululloh S.A.W bersabda " Barang siapa membaca Sholawat kepadaku satu kali maka Allah akan memberikan dia Rahmat 10 kali, dan barang siapa bersholawat kepadaku 10 kali maka Allah akan memberikan dia rahmat 100 kali, dan barang siapa bersholawat padaku 100 kali maka Allah memastikan/mencatatatnya sebagai orang yang bebas dari sifat Munafiq dan bebas dari Api Neraka dan menempatkan dia di tempatnya para Syuhada' besuk di hari Kiamat.
Orang-orang yang tidak membaca Sholawat
وقال صلى الله عليه وسلم " من نسى الصلاة على فقد أخطاء طريق الجنة
Rosululloh S.A.W bersabda " Barang siapa lupa membaca Sholawat kepadaku maka dia telah benar benar lupa akan jalan ke Sorga..
maksudnya ' lupa ' adalah meninggalkan dengan sengaja ( maka dia telah benar-benar meninggalkan jalan menuju sorga ) dengan demikian bisa di ambil kesimpulan kalau orang yang tidak bersholawat adalah orang yang keliru dalam menempuh jalan menuju sorga, maka orang yang membaca sholawat adalah orang yang sedang menempuh jalan menuju sorga, Sohabat Abi Huroiroh RA berkata " Bersholawat kepada Nabi Muhammad adalah jalan menuju sorga " ( sebagaimana keterangan Imam Samlawy.
Keutamaan orang yang banyak membaca Sholawat.
وقال صلى الله عليه وسلم إن أولى الناس بى يوم القيامة أكثرهم على صلاة
Rosululloh S.A.W bersabda " Orang yang paling utama/prioritas bagiku di hari Kiamat adalah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadaku "
maksud dari " orang yang paling utama adalah orang yang lebih dekat dengan Rosululloh dan yang lebih berhak dengan syafaat/ pertolongan, karena dengan semakin banyaknya membaca sholawat adalah bukti kebenaran rasa cinta dan persambungan yang sempurna, maka tempatnya ummat di akhirat nanti di sisinya ( Rosululloh ) tergantung dari selisih / terpautnya kebenaran pembuktian rasa cinta itu.. diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Tirmidzi, Ibnu Hibban dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang sohih,
Sholawat sebagai penghapus Dosa-dosa.
وقال صلى الله عليه وسلم صلاتكم على محاقة
Rosululloh S.A.W bersabda " Sholawatmu kepadaku itu adalah penghapus dosa " , maksudnya adalah menghilangkan noda dosa seperti air memadamkan api, sebagaimana perkataan Abu Bakar Assiddieq RA " Bersholawat kepada Rosululloh itu lebih bisa menghapuskan dosamu daripada air membersihkan papan yang hitam..
Bersholawat pada Hari Jum'at.
وقال صلى الله عليه وسلم من صلى على فى كل جمعة أربعين مرة محا الله ذنوبه كلها
Rosululloh S.A.W bersabda " Barang siapa membaca Sholawat kepadaku 40 kali pada setiap hari jum'at maka Allah akan menghapus kesemua dosa-dosanya,
Bab V tentang Fadhilahnya Iman
الباب الخامس فى فضيلة الإيمان
Iman secara
lughot ( Bahasa ) pembenaran hati yang memuat pengetahuan dengan
sesuatu yang di benarkan, sedangkan Iman dalam Syari'at adalah
pembenaran, mengetahui Allah dan sifat2nya serta melakukan keseluruhan
Ta'at/hal hal wajib serta menjahui hal-hal yang dlarang/diharamkan, dan
ini adalah sifatnya iman
sedangkan Islam adalah termasuk di dalam iman, setiap iman adalah islam dan tidak setiap iman adalah islam,
karena
islam adalah pasrah/manut/mengikut, setiap Mukmin adalah orang yang
pasrah / menyerah / tahkluk kepada Allah SWT, dan tidak semua Muslim
begitu, karena terkadang dia pasrah / menyerah karena takut di bunuh
dsb.,
kesimpulannya
beda antara Mukmin dan Muslim adalah dari hati, seorang yang sudah
membaca 2 kalimat syahadat sudah di katakan seorang muslim walaupun dia
membaca 2 kalimat syahadat itu sebagai penyelamatan dirinya atau untuk
tujuan tertentu saja, semisal dia mau menikahi perempuan muslimah, tapi
dia belum bisa dikatakan mukmin sampai dia betul-betul meyakini akan
kebenaran islam dan menjalankan syari'at agama islam, Iman adaalah
keyakinan hati, Iman adalah pernyataan hati akan suatu hal, Iman adalah
batin bukan dzohir, berbeda dengan Islam.
pernyataan
akan islam cukup hanya menggunakan bibir dan perbuatan saja, tapi
pernyataan tentang iman harus menggunakan hati selain dari bibir dan
perbuatan, Islam adalah Ibarat dari pengucapan 2 kalimat Syahadat
beserta ketenangan hati dan melakukan Ibadah sholat lima waktu
sebagaimana keterangannya Sayyidi Assyaikh Abdul Qodir Al-jailany.
قال النبى صلى الله عليه وسلم الإيمان معرفة بالقلب وقول باللسان وعمل بالأركان
Rosululloh S.A.W bersabda " Iman adalah ma'rifat ( mengetahui/memahami ) dengan hati dan mengucapkan dengan lesan dan menjalankan dengan tubuh.
قال النبى صلى الله عليه وسلم الإيمان عريان ولباسه التقوى وزينته الحياء وثمرته العلم
Rosululloh S.A.W bersabda " Iman itu sepert telanjang, sedangkan pakaiannya adalah ketaqwa'an ( membersihkan diri/hati dari dosa-dosa ) dan hiasannya adalah Malu ( malu kepada Allah ketika hendak melakukan perbuatan yang di larang oleh Allah ), dan buahnya adalah Ilmu ( Ilmu dengan mengamalkan ilmu itu ).
قال النبى صلى الله عليه وسلم لا إيمان لمن لا أمانة له
Rosululloh S.A.W bersabda " tiada iman itu sempurna bagi seorang yang tidak dapat di percaya "
Seorang mukmin itu di percaya oleh Allah ( di berikan Amanah ) atas tubuhnya, kesehatannya, hartanya, keluarganya, dan Amanah yang lainnya, maka ketika dia menggunakan kesehatannya atau tubuhnya untuk hal hal yang di murkai Allah maka dia tidak dapat dipercaya, atau imannya belum sempurna...
قال النبى صلى الله عليه وسلم لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
Rosululloh S.A.W bersabda " tidak sempurna Iman salah satu dari kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
قال النبى صلى الله عليه وسلم الإيمان فى صدر المؤمن ولا يتم الإيمان الا بتمام الفرائض والسنن ولا يفسد الإيمان الا بجحود الفرائض والسنن فمن نقص فريضة بغير جحود عوقب عليها ومن أتم الفرائض وجبت له الجنة
قال النبى صلى الله عليه وسلم الإيمان لا يزيد ولا ينقص ولكن له حد أى تعريف بذكر أفراد فروع الايمان فان نقص ففى حده، وأصله شهادة أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وصوم رمضان والحج وغسل الجنابة ، فمن زاد فى حده زادات حسناته ومن نقص فيه ففيه
قال النبى صلى الله عليه وسلم الإيمان نصفان ، نصف فى الصبر ونصف فى الشكر
قال النبى صلى الله عليه وسلم خلق الله الإيمان وحفه ومدحه بالسماحة والحياء وخلق الله الكفر وذمه بالبخل والجفاء
قال النبى صلى الله عليه وسلم إذا دخل أهل الجنة ألجنة وأهل النار النار أمر الله أن يخرج من كان فى قلبه مثقال ذرة من الإيمان
Langganan:
Postingan (Atom)