Assalamu’alaikum Wr Wb
"Alhamdulillahi robbil alamin, wasshalaatu wassalaamu alaa asrafil anbiyaa' i wal mursaliin wa'ala aalihi wasohbihi ajma'in, (amma ba'du)". “Rabbi Shohri Shodri Wayasyirli ‘Amri Wahlul Uqdatammillisani Yafqohu Qouli”
· Kepada dewan juri yang saya hormati
· Dan kepada hadirin yang di muliakan Allah SWT
Marilah kita bersama-sama MengAgungkan Asma Allah SWT dengan memanjatkan Puji Syukur atas segala rahmat dan pengampunan_-Nya. Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah ruahkan kepada kita semua melalui panutan kita, sang pembawa zaman, pencerah dunia yakni Habibana Wannabiyana Muhammad SAW, dan semoga syafaatnya sampai kepada kita hingga akhir zaman. Aamiin
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT
Saya berdiri di hadapan bapak dan ibu disii bukan untuk promosi bukan pula untuk berdakwah seperti layaknya kyai dan tokoh ulama negeri ini. Tapi sih kalo ada bau-bau kyai saya mau. Aamiin. Namun berdirinya saya disini untuk belajar, belajar menyampaikan ilmu yang saya dapatkan. Semoga berkahnya bukan hanya untuk saya saja tapi untuk kita semua. Aamiin
Hadirin Rahimmakumullah
Dalam penggalan hadits yang kita kenal di mata pelajaran mahfudzot atau kata-kata mutiara, begini :
اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ
Artinya : Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat
Ibu.. bapak.. tahukah apa itu buaian ? buaian itu ibaratkan ayunan atau lebih dikenal sejak dalam kasih sayang ibu atau ada lagi yang menyebutkan semenjak kita masih didalam kandungan.
Lalu ibu.. bapak.. apa itu liang lahat? Liang lahat adalah tempat tinggal kita yang sesunguhnya. Ukurannya sangat kecil bu pa hanya 2*3 meter saja. Apa coba? Kuburan..
Hadirin yang di muliakan Allah SWT
Penggalan Hadist di atas menyampaikan 1 pesan dalam hidup yakni “Belajar Sepanjang Masa”. Tahukan itu apa belajar sepanjang masa? Belajar sepanjang masa adalah belajar seumur kita hidup di dunia sampai kita menghadap kembali kepada Sang Maha Pemberi Hidup. Jelas di hadits yang saya sebutkan tadi belajar itu di mulai sejak kita masih dalam kandungan hingga kita menemui azal kita. Bu.. pak.. belajar itu tidak mengenal waktu, tidak pula mengenal usia dan belajar pun tidak mengenal hasil. Tua, muda, anak-anak, ibu, kakek nenek dan segala macam usia tetap masih belajar. Ada 1 contoh kecil cara belajar manusia yang tidak semua orang bisa menyadarinya yaitu menolong. Kalua ibu bapak melihat ada saudara yang membutuhkan dengan tidak sengaja hati tergerak untuk menolong. Naaaah itu namanya belajar, ilmu apa itu? Itu adalah ilmu sosial, ilmu kehidupan bermasyarakat.
Hadirin yang berbahagia
Belajar pun tak perlu mengenal waktu, mengapa? Karena dimana pun kita berada dan kapanpun kita bisa semuanya adalah proses belajar. Selain itu belajar pun tidak mengenal hasil, mengapa? Karena hasil dari belajar sering kali membuat kita lupa dan terlena bahwa sesungguhnya keberhasilan tetaplah karena Allah, manusia hanya tempat untuk berusaha. Maka jadikanlah niat belajar itu bukan untuk mendapatkan hasil. Karena hasil bukan akhir dari sebuah pembelajaran. Dari kegagalanlah kita belajar yang sesungguhnya.
Hadirin Rahimmakumullah
Ini hanya sebagian kecil dari cara saya memberikan hasil dari belajar yang sudah saya dapatkan, tapi saya rasa masih sangat jauh dari maksimal, maka marilah kita bersama-sama bersungguh-sungguh dalam mengerjakan kebaikan ya salah satunya dalam belajar. Satu lagi dalam penggalan hadts begini :
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Artinya : barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia
Nah maka dari itu mari kita bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu. Karena ukuran hidup manusia bukan hanya dari takdir Allah saja tapi dari bagaimana manusia itu sendiri mau belajar dan berusaha kemudian betawakal.
· Ilmu itu harus di cari
· Ilmu pun harus diamalkan
· Ilmu tanpa amal bagai pohon tak berbuah
Sekian dari saya, salah hanya datang dari saya, sempurna hanya milik Allah. Semoga manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesuwun pun mampir