Pidato Tentan Belajar Sepanjang Masa

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 الحمدلله الذي خلق الانسان وعلمه البيان وعلم بالقلم مالم يعلم.
اشهد ان لا اله الا الله وشهدان محمداعبده ورسوله اللهم صل على محمد وعلى ال محمد أما بعد

Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan restunya kita dapat berkumpul di tempat yang sederhana ini, namun penuh dengan ilmu pengetahuan dan sebagai tempat untuk penyejuk hati.

Shalawat beriringan salam kita sanjungkan kepada sang pangkuan nabi besar Muhammad SAW. Yang mana oleh karena beliau telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

            Yang saya muliakan, pimpinan dayah Nurussa’adah. Yang saya hormati para dewan guru yang tanpa lelah mengajarkan kami menambah ilmu pengetahuan, dan yang saya banggakan sekaligus saya cintai seluruh rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama kita sedang belajar untuk tahu apa yang belum kita ketahui.

Hadirin sekalian para penuntut ilmu yang Insya Allah dirahmati Allah !

Dengan berdirinya saya di sini, izinkan saya sedikit menyampaikan pidato saya yang berkenaan dengan “Kewajiban Menuntut Ilmu”

Wahai para pemuda penuntut ilmu sekalian..

Rasulullah SAW pernah bersabda:

طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم

”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim.”

Dari hadist tersebut jelas bahwa Nabi Muhammad SAW mewajibkan kepada kita semua untuk menuntut ilmu, Karena ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Dengan ilmu, kita dapat menyingkap tabir kehidupan manusia dan memahami rahasia-rahasia yang diciptakan Allah agar diungkapkan oleh manusia demi kemajuan peradaban.

Sebagai manusia, kita memiliki akal dan intelegensi. Dengan akal inilah kita dapat mencari ilmu pengetahuan, yang mana akan menjadikan kita berbeda dengan binatang. Makhluk selain manusia seperti Fauna dan Flora tidak mampu untuk mencari ilmu, karena mereka tidak berakal. Itulah sebabnya manusia lebih unggul ketimbang makhluk lainya. Misalnya, manusia dapat menaklukkan semua makhluk di dunia ini seperti gunung-gunung yang besar, pohon-pohon raksasa, hewan-hewan buas dan lain-lain.

Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita senantiasa di tuntut mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan kita untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum dalam hadits Rasulullah SAW:

 اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ


Yang Artinya
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”


Saudara sekalian seakidah..

Dalam kitab Ta’lim Muta’allim disebutkan bahwa ilmu terbagi dua yaitu:
1. Ilmu Haal
2. Ilmu Ghairu Haal

Yang pertama ilmu Haal; Yaitu ilmu yang seketika itu mesti digunakan lalu diamalkan ketika berumur baligh, misalnya ilmu Fiqih dan ilmu Tauhid. Dalam ilmu Fiqih misalnya dipelajari ilmu Ubudiyah dan ilmu Muamalah.

Dalam ilmu Ubudiyyah misalnya dipelajari tata cara shalat beserta syarat dan rukunnya, cara berwudhu dan sebagainya. Dalam ilmu Muamalah dipelajari tentang barang-barang riba dan seterusnya.


Kemudian dalam ilmu Tauhid yang dipelajari adalah mengenai ke-Esaan Allah beserta sifat-sifat-Nya yang wajib dan yang muhal, kepercayaan kepada Malaikat, kitab-kitab Allah, para Rasul, hari kiamat dan kepastian baik dan buruk dari Allah. Demikian seterusnya secara bertahap, karena ilmu Haal hukumnya wajib diamalkan sepanjang hidup.

Yang kedua adalah ilmu Ghairu Haal:yaitu ilmu yang berfungsi sebagai ilmu kelengkapan hidup, misalnya ilmu kedokteran, ilmu bertukang, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

            Ilmu memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Suatu tempat tidak akan maju kalau penduduknya masih terbelakang dalam ilmu pengetahuan. Pada zaman dahulu, Islam pernah menjadi jaya karena menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Ketika itu lahirlah ilmuan-ilmuan Islam dari segala bidang, misalnya dalam bidang hukum kita mengenal Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Malik.

Dalam bidang Tauhid misalnya Abu Hasan al-‘Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam bidang kedokteran misalnya; ar-Razy. Bidang Astronomi yaitu: al-Khawarizmi. Dalam ilmu Kimia yaitu: Ibnu Hayyan. dalam ilmu sejarah yaitu: Ibnu Khaldun. Dalam ilmu filsafat yaitu: Ibnu Rusyd. Dan lain sebagainya.

Saudara sekalian seakidah..
Ilmu Haal dan ilmu Ghairu Haal adalah tunjangan bagi kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tidak lengkap bila bahagia di dunia tapi tidak bahagia di akhirat.
Dan sebaliknya kurang lengkap bila bahagia di akhirat tapi tidak bahagia di dunia.

Yang paling baik adalah “bahagia di dunia dan bahagia di akhirat” 

رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Cukup sekian dari saya " والله اعلم بالصواب"

     والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kesuwun pun mampir

Cek Ongkir/pengiriman

Jam

Tanggal

cek