SEBERAPA BESAR MANFAAT ILMU AGAMA UNTUK KEHIDUPANMU



*بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم*ِ

Jika engkau masih ingin tahu seberapa besar manfaat ilmu agama untuk kehidupanmu,

Coba dengar perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA : "Ilmu lebih baik daripada harta benda, ilmu akan menjagamu di setiap saat, akan tetapi engkau menjaga harta. Ilmu menjadi bertambah jika diinfakkan (diajarkan), akan tetapi harta berkurang jika diinfakkan. Ilmu kelak menjadi hakim bagimu, sedangkan harta akan menghakimimu. Ilmu menjadikan seseorang taat semasa hidupnya dan dikenang kebaikannya ketika wafat.

Dan beliau juga berkata :

```ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ ﺍﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﺃﻛﻔﺎﺀ ۝ ﺃﺑﻮﻫﻢ ﺁﺩﻡ ﻭﺍﻷﻡ ﺣﻮﺍﺀ```

"Manusia dari permisalannya semua sama... Ayah mereka Nabi Adam dan ibu mereka Sitti Hawa.

```ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺃﺻﻠﻬﻢ ﺷﺮﻑ ۝ ﻳﻔﺎﺧﺮﻭﻥ ﺑﻪ ﻓﺎﻟﻄﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺎﺀ```

Jika mereka tidak memiliki leluhur yang mulia yang mereka berbangga dengannya... (maka katakan) engkau tercipta hanya dari tanah dan air.

```ﻣﺎﺍﻟﻔﺨﺮ ﺇﻻ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺇﻧﻬﻢ ۝ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻬﺪﻯ ﻟﻤﻦ ﺍﺳﺘﻬﺪﻯ ﺃﺩﻻﺀ```

Tidak ada kebanggaan kecuali bagi orang yang berilmu... Mereka senantiasa mendapat petunjuk bagi orang-orang yang mencari petunjuk.

```ﻭﻗﺪﺭ ﻛﻞ ﺍﻣﺮﺉ ﻣﺎﻛﺎﻥ ﻳﺤﺴﻨﻪ ۝ ﻭﺍﻟﺠﺎﻫﻠﻮﻥ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻋﺪﺍﺀ```

Dan kadar kemuliaan setiap orang adalah perbuatan baiknya... Adapun orang-orang yang bodoh adalah 'musuh' orang-orang yang berilmu.

```ﻓﻔﺰ ﺑﻌﻠﻢ ﺗﻌﺶ ﺣﻴﺎ ﺑﻪ ﺃﺑﺪﺍ ۝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻮﺗﻰ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﺣﻴﺎﺀ```

Maka carilah keberuntungan dengan ilmu, dengannya engkau senantiasa hidup... Orang-orang semasanya mati (hati mereka) sedangkan yang ahli ilmu selalu hidup (hatinya)."
Hati para pemilik ilmu senantiasa ingat kepada Allah, mereka mengetahui bagaimana bermu'amalah dengan Sang Pencipta. Pemilik ilmu seperti para 'Ulama adalah penerang di bumi, pemberi kabar gembira setelah para Nabi, Allah cegah musibah dan petaka karena keberadaan mereka, mereka adalah pengemban amanat Rasul, penyambung lidah dari setiap perkataan, perbuatan dan langkah Rasulullah SAW. Ilmu juga penunjuk jalan menuju syari'at Allah dan Rasul-Nya.

Kehadiran orang-orang berilmu atau para 'Ulama semasa hidup merupakan manfaat bagi ummat, begitu pula setelah wafatnya. Pahala dari ilmu yang diajarkan senantiasa mengalir, kebaikan yang ditanam senantiasa tumbuh dan amal perbuatan mereka tidak pernah terputus.

Rasulullah SAW bersabda : "Apabila meninggal seorang manusia terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga hal ; sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat baginya dan anak yang sholeh yang selalu mendo'akan orang tuanya."
(Shahih Muslim, Hadits: 1631, hal: 1255)

Belajarlah wahai saudara/saudariku.. Bukankah Allah juga telah memuliakan manusia dengan akal yang dengannya membedakan manusia dengan makhluk-makhluk yang lain. Akal digunakan untuk berfikir, dan fikiran yang baik perlu terhadap ilmu, dan ilmu bisa didapat dengan belajar.

Engkau tahu warisan Nabimu Muhammad SAW bukan dinar ataupun dirham, beliau hanya mewariskan ilmu agama dan akhlak yang baik. Warisan tersebut bukan hanya untukmu, tetapi untuk semua ummatnya. Maka carilah ilmu, karena tiada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu. Seorang 'Ulama berkata :

"Belajarlah ! Karena tidak seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu... Dan orang yang berilmu jelas tidak sama dengan orang yang bodoh. Sesungguhnya pemimpin suatu kaum jika tidak memiliki ilmu... Terlihat kecil di mata para kafilah-kafilah yang lewat di depannya."

Para Salafu-Shalih memulai langkah mereka dengan mencari ilmu agama. Mereka tekun di dalam mencarinya, karena mereka tahu nilai ilmu agama di sisi Allah SWT. Mereka memperbaiki ibadah dan bermu'amalah dengan Tuhannya, mencari ridho-Nya, meminta pengampunan-Nya, semua itu mereka raih dengan ilmu yang dimilikinya. Setelah mu'amalah mereka baik dengan Allah, perbuatan mereka diridhoi oleh-Nya, maka Allah berikan kepada mereka anugerah dan karunia, Allah berikan kepada mereka derajat kewalian, hingga kapanpun mereka meminta, Allah mengabulkannya dan melebihkan pemberian-Nya.

Ingatlah, tidak ada seorang wali yang diangkat dalam keadaan bodoh atau tidak mengetahui hukum syari'at.

Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata :

```ﻣﺎﺍﺗﺨﺬ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻴﺎ ﻣﻦ ﺭﺟﻞ ﺟﺎﻫﻞ، ﻟﻮ ﺇﺗﺨﺬﻩ ﻟﻌﻠﻤﻪ```

"Allah tidak mengangkat seorang wali dari orang yang bodoh, kalaupun Allah mengangkatnya niscaya Dia mengajarinya."
Setelah Salafus-Shalih sampai ke martabat yang diridhoi Allah SWT, mereka ingin anak-anak mereka dan keturunannya merasakan apa yang dirasakannya dan memperoleh apa yang telah diperolehnya. Wasiat pertama para leluhur mereka pasti menyuruh untuk mencari ilmu agama.

Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thahir berkata :

```ﻭﺍﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺒﺎﺡ ﻭﻣﻤﺴﻰ ۝ ﻭﺑﻠﻴﻞ ﻭﺑﺎﻟﻌﺸﻲ ﻭﺍﻟﺒﻜﻮﺭ```

"Carilah ilmu setiap pagi dan sore... Dan setiap malam dan siang hari.

```ﺇﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻛﻞ ﻓﻮﺯ ﻭﻧﺠﺢ ۝ ﺇﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻛﻞ ﺧﻴﺮ ﻭﻧﻮﺭ```

Sungguh di dalam ilmu terdapat keberuntungan dan keberhasilan... Sungguh di dalam ilmu terdapat cahaya dan kebaikan.

```ﻓﺒﻪ ﺗﻌﺮﻑ ﺍﻹﻟﻪ ﻭﺗﻌﺮﻑ ۝ ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ﻓﻲ ﻭﺭﺩﻩ ﻭﺍﻟﺼﺪﻭﺭ```

Dengan ilmu engkau mengetahui hakikat Tuhanmu... engkau juga akan tahu setiap perkara zhohir dan bathinnya."

Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi juga berkata :

```ﻭﻓﻲ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺸﺮﻳﻒ ﺗﻮﺟﻬﻮﺍ ۝ ﺑﺠﺪ ﻭﺗﺸﻤﻴﺮ ﻭﺗﺮﻙ ﻟﻤﻌﺘﺎﺩ```

"Carilah ilmu agama yang mulia ini dengan semangat dan sungguh-sungguh... Serta meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk.

```ﻓﻔﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻧﻮﺭ ﻟﻠﻔﺆﺍﺩ ﻭﺑﻬﺠﺔ ۝ ﻭﻣﻴﺮﺍﺩﻩ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﻴﺮﺍﺩ```

Di dalam ilmu tersebut terdapat cahaya untuk hati dan penerang... Dan manfaatnya bagi hamba adalah sebaik-baik manfaat.

```ﺑﻪ ﻳﻌﺮﻑ ﺍﻹ ﻧﺴﺎﻥ ﺣﻖ ﺇﻟﻬﻪ ۝ ﻓﻴﻬﺪﻯ ﺑﻪ ﺍﻟﻐﺎﻭﻱ ﻭﻳﺮﻭﻯ ﺑﻪ ﺍﻟﺼﺎﺩﻱ```

Dengan ilmu seseorang mengetahui hak-hak Tuhannya... Diberi petunjuk kepada orang yang lalai dan diberi minum orang yang haus karunia dari-Nya."

Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad berkata :
"Seharusnya bagi setiap muslim dan muslimah untuk mengetahui ilmu agama, tidak pula ada alasan bagi seorang dari orang-orang muslim untuk meninggalkannya, yaitu ilmu yang tidak sah keimanan dan keislamannya kecuali dengan mengetahuinya."

Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih (Al Quthub Al Habrar, Darul Hadits Malang) berkata :
"Ketika kita mencari ilmu, mungkin kita bisa mendapatkannya dari kitab atau buku, namun ketika kita mencari berkahnya, tidaklah kita akan mendapatkannya kecuali dengan dekatnya kita kepada orang-orang sholeh.."

"Barangsiapa yang merasa cukup bahwa gurunya itu adalah kitab atau buku, maka sesungguhnya guru orang tersebut adalah setan..."


*۞اَللّٰهُـــــمَّ صَلِّ عَلَی سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ وَعَلَی آلِ سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ۞*

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kesuwun pun mampir

Cek Ongkir/pengiriman

Jam

Tanggal

cek