Antara Tasbih dan Istighfar ?
Allah Swt Berfirman :
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.” (QS.An-Nashr:3)
Dalam ayat ini Allah Swt menggabungkan antara Tasbih dan Istighfar. Padahal keduanya memiliki konteks yang berbeda. Istighfar adalah upaya untuk menghapus dosa-dosa sementara tasbih adalah mensucikan Allah dan mencari kesempurnaan serta derajat yang tinggi.
Lalu pertanyaannya, mana yang lebih utama, tasbih atau istighfar?
Seorang bijak ditanya, “Mana yang lebih bermanfaat bagi seseorang, apakah tasbih atau istighfar ?”
Orang bijak itu menjawab, “Bagi pakaian yang bersih, maka wewangian dan air mawar itu lebih bermanfaat baginya. Namun bagi baju yang kotor, maka sabun lebih dibutuhkan baginya.”
Tasbih adalah wewangian bagi orang-orang yang suci. Sementara istighfar adalah sabun bagi ahli maksiat.
Maka dua hal ini memiliki fungsi yang berbeda. Istighfar membersihkan kita dari dosa dan tasbih menambah kemuliaan didalamnya.
Poin penting lainnya yang sayang untuk dilewatkan adalah bahwa kita tidak mampu bersyukur kepada Allah sebagaimana mestinya, karenanya kita mendahulukan tasbih sebelum mengucap syukur dan istighfar.
Seperti halnya para Malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah sebelum mengucap syukur dan memohon ampunan kepada-Nya.
وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ وَيَسۡتَغۡفِرُونَ لِمَن فِي ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Asy-Syura:5)
وَتَرَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ حَآفِّينَ مِنۡ حَوۡلِ ٱلۡعَرۡشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡۚ وَقُضِيَ بَيۡنَهُم بِٱلۡحَقِّۚ وَقِيلَ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling ‘Arsy, bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS.Az-Zumar:75)
Semoga bermanfaat…🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesuwun pun mampir