Seseorang di katakan khusyu’ jika memenuhi 6 kriteria, yaitu :
🌹 HUDURUL QOLB 🌹
Hadirnya hati. Hadirnya hati harus di latih terus-menerus, bila hati kemana-mana paksa untuk kembali lagi, Insya Allah, hati akan terbiasa hudhur.
🌹 TAFAHHUMUL MA'ANI 🌹
Memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan.
🌹 AL IJLAL WATTA’DZHIM 🌹
Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah SWT. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya.
🌹 AL IJLAL WATTA'DZHIM MA'AL HAIBAH 🌹
Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak di terima oleh Allah.
🌹 AR-ROJA’ 🌹
Kuatnya harapan bahwa sholat kita di terima oleh Allah juga menjadi sebab dekatnya kita pada Allah serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.
🌹 Haya' 🌹
Adanya rasa malu bahwasannya kita tidak menunaikan hak Allah dengan semestinya.
Kemudian Habib Umar mengatakan:
“Jika enam kriteria ini terdapat padamu, maka sholatmu bisa di katakan sholat yang khusyu’.”
*اللٌَــهـُـمٌَ صَـلِّ عَـلَـى سـَـيْـدِنَـا مـُـحَـمٌَــدٍ وَعَـلَى آلِــہِ وَصَـحْـبِــہِ وَبَـارِك وَسَـلِّـم*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesuwun pun mampir