📚 _*RUANG BACA*_
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“ Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ”
*BELAJAR DARI PERJUANGAN POLITIK _(KIFAH SIYASI)_ RASULULLAH SAW (2)*
_Sejarah mencatat bahwa tiga orang gembong kafir Quraisy, yaitu Abu Sufyan bin Harb, Abu Jahal Amru bin Hisyam, dan al-Akhnas bin Syariq secara terpisah selama tiga malam berturut-turut mendengar Rasulullah saw. membaca al-Quran di rumahnya._
_Rasulullah biasanya menghabiskan sebagian besar malamnya dengan qiyamul lail dan membaca al-Quran secara tartil._
_*Perjuangan dakwah Rasulullah saw. dan para sahabat pada tahap kedua ini dilakukan dengan cara tanpa kekerasan.*_
_Beliau melakukan pergulatan pemikiran (shiraul fikri) dan perlawanan politik (kifah siyasi) tanpa menggunakan kekuatan fisik, tanpa mengangkat senjata, meskipun setiap lelaki Arab pada waktu itu sudah terbiasa menunggang kuda dan memainkan senjata._
_*Perlawanan politik (kifah siyasi) dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat karena para pemimpin Quraisy–yang tersinggung dengan dakwah Islam, serta sangat khawatir kedudukan mereka tergeser dengan berkembangnya dakwah Islam*_
_Dengan terus bertambah banyaknya orang-orang Quraisy yang Simpati pada Islam merekapun melakukan berbagai makar untuk menyudutkan Rasulullah saw., menghentikan langkah beliau, dan menjegal dakwah Islam._
_Abû Jahal, Abû Sufyân, ‘Umayyah ibn Khalaf, Wâlid ibn Mughîrah, dan yang lainnya berkumpul di Dâr an-Nadwah untuk merundingkan perilaku Muhammad saw. dan dakwahnya yang baru itu_.
_*Pada saat itu, dakwah Muhammad saw. telah menyusahkan mereka, membuat mereka susah tidur, serta mengguncang kepemimpinan mereka atas kaum Quraisy.*_
_Oleh karena itu, mereka ingin mengambil satu pendapat yang bisa mendustakan dakwah baru itu dan mendistorsikan pemikiran-pemikirannya._
_Para pemimpin Quraisy itu pun satu-persatu dilucuti jati diri mereka oleh al-Quran_
_Tentang Abu Lahab, Allah Swt. berfirman :_
﴿تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ﴾
_*“ Binasalah kedua tangan Abi Lahab…”*_
(QS al-Lahab [111]: 1).
_Tentang penguasa Bani Makhzum, Walid bin al-Mughirah, Allah Swt. berfirman :_
﴿ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا ! وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا﴾
_ *“ Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.*_
_Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak”_
(QS al-Muddatstsir [74]: 11-12).
_Terhadap Abu Jahal, Allah Swt. berfirman :_
﴿كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ ! نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ﴾
_*“ Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti, niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka ”*_
(QS al-Alaq [96]: 15-16).
_Menghadapi tindakan keras orang-orang Quraisy, sempat muncul keinginan para sahabat untuk menggunakan kekerasan/senjata._
_Namun, Rasulullah saw. mencegah keinginan mereka seraya bersabda_
﴿إِنِّيْ أُمِرْتُ بِالْعَفْوِ، فَلاَ تُقَاتِلُوا الْقَوْمَ﴾
_*“ Aku diperintahkan untuk menjadi seorang pemaaf. Oleh karena itu, jangan memerangi kaum itu ! ”*_
(HR Ibnu Abi Hatim, an-Nasai, dan al-Hakim).
_Ketika Rasulullah saw. telah mendapatkan baiat dari orang-orang Anshar di Aqabah dan mereka meminta izin kepada Rasul untuk memerangi orang-orang Quraisy di Mina, beliau menjawab,_
_*“ Kami belum diperintahkan untuk (aktivitas) itu, maka kembalilah kalian pada hewan-hewan tunggangan kalian.*_
_Bahkan, dalam pergulatan politik antara kelompok kafir dengan kelompok mukmin, mereka menggunakan peristiwa politik internasional untuk melemahkan lawan._
_Ini terjadi ketika terjadi perang antara Persia dan Romawi di Palestina, ketika tentara Romawi dikalahkan oleh tentara Persia._
_Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab, yang berkata,_
_*“ Kami mendapatkan kaum musyrik tengah berdebat dengan kamu muslim.*_
_Saat itu mereka masih berada di Makkah dan sebelum Rasulullah melakukan hijrah._
_Orang-orang musyrik berkata,_
_*‘ Romawi telah menyatakan dirinya sebagai ahlu kitab, dan sungguh mereka telah dikalahkan oleh Majuzi (Persia).*_
_*Sementara itu, kalian yakin bahwa kalian akan mengalahkan keduanya dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian.*_
_*Bagaimana kalian dapat mengalahkan Romawi dan Majuzi ?*_
_*Kami pasti mengalahkan kalian.”*_
_Kemudian, turunlah firman Allah Swt. :_
﴿الم ! غُلِبَتِ الرُّومُ ! فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ! فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ! بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
_“ Alif Laam Miim_
_Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi._
_Bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)_
_Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah._
_Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya._
_Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang ”_
(QS al-Ruum [30]: 1-5).
_Walaupun demikian, orang-orang Quraisy yang berhati beku itu tak bisa menerima kebenaran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat._
_Lebih-lebih setelah wafatnya paman beliau, Abu Thalib, pemuka Quraisy yang selama ini mendukung dakwah Nabi, melindungi beliau, dan menjadi mediator antara para pemimpin Quraisy dengan keponanakannya, wafat._
_Mereka melakukan tindakan yang lebih keras, tanpa sungkan-sungkan lagi._
_Rasulullah pun mengontak para pemimpin kabilah di sekitar Makkah untuk mengajak mereka masuk Islam dan melindungi beliau dan melindungi dakwah, Islam serta siap menanggung risiko melawan kebengisan orang-orang Quraisy._
_Rasul juga menyeru para pemuka kabilah-kabilah Arab._
_Beliau berkata kepada mereka,_
_*“ Ya Bani Fulan !*_
_*Saya adalah utusan Allah bagi kalian, dan menyeru kepada kalian untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya*_
_*Dan agar kalian meninggalkan apa yang kalian sembah, beriman kepadaku, dan percaya kepadaku, dan janganlah kalian mencegah aku, sampai aku menjelaskan apa yang telah disampaikan Allah kepadaku ”*_
_Akan tetapi, paman beliau, Abu Lahab, berdiri di belakang beliau, *membantah dan mendustakan perkataan beliau.*_
_*Tak satu pun kabilah menerima beliau.*_
_Dalam Sirah Ibnu Hisyam diriwayatkan,_
_*“ Zuhri menceritakan, bahwa Rasulullah saw. mendatangi secara pribadi Bani Kindah, tetapi mereka menolak beliau.*_
_*Beliau juga mendatangi Bani Kalban, mereka juga menolak.*_
_Beliau juga mendatangi Bani Hanifah, dan meminta kepada mereka nushrah dan kekuatan, namun tidak ada orang Arab yang lebih keji penolakannya terhadap beliau selain Bani Hanifah._
_Beliau juga mendatangi Bani ‘Aamir bin Sha’sha’ah, mendoakan mereka kepada Allah, dan meminta kepada mereka secara pribadi._
_Kemudian berkatalah seorang laki-laki dari mereka yang bernama Bahirah bin Firas,_
_*“ Demi Allah, seandainya aku mengabulkan pemuda Quraisy ini, sungguh orang Arab akan murka ”*_
_Kemudian ia berkata,_
_*“ Apa pendapatmu, jika kami membaiatmu atas urusan kamu, lalu Allah memenangkanmu atas orang yang menyelisihimu, apakah kami akan diberi kekuasaan setelah engkau ?*_
_Rasulullah berkata kepadanya,_
_*“ Urusan itu hanyalah milik Allah, yang Ia berikan kepada siapa yang dikehendaki ”*_
_Bahirah berkata,_
_*“ Apakah kami hendak menyerahkan leher-leher kami kepada orang Arab, sedang engkau tidak, sedangkan jika Allah memenangkan kamu, urusan bukan untuk kami ”*_
_*Kami tidak butuh urusanmu ”*_
_*Adapun nama-nama kabilah yang pernah didatangi Rasulullah dan menolak beliau adalah:*_
(1) Banu ‘Aamir bin Sha’sha’ah,
(2) Bani Muharib bin Khashfah,
(3) Bani Fazaarah,
(4) Ghassan,
(5) Bani Marah,
(6) Bani Hanifah,
(7) Bani Sulaim,
(8) Bani ‘Abbas,
(9) Bani Nadhar,
(10) Bani Baka’,
(11) Bani Kindah,
(12) Kalab,
(13) Bani Harits bin Ka’ab,
(14) Bani ‘Adzrah, dan
(15) Bani Hadhaaramah.
_Rasulullah saw. selain aktif mendakwahi kabilah-kabilah di Makkah, beliau juga mendakwahi kabilah-kabilah di luar Makkah yang datang tiap tahun ke Makkah, baik untuk berdagang maupun untuk mengunjungi Ka’bah, di jalan-jalan, serta di pasar ‘Ukadz dan Mina._
_*Di antara orang-orang yang diseru Rasul tersebut ada sekelompok orang-orang Anshar.*_
_*Kemudian, mereka menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.*_
_Setelah kembali ke Madinah, mereka menyebarkan Islam di Madinah._
_*Momentum penting lain sebagai pertanda dimulainya babak baru dakwah Rasul adalah Baiat ‘Aqabah I dan II.*_
_Dua peristiwa ini, terutama Baiat ‘Aqabah II telah *mengakhiri tahap kedua dari dakwah Rasul, yakni tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafa’ul wal kifah)* menuju *tahap ketiga, yaitu tahap Penerimaan Kekuasaan (Istilaam al-hukmi)*_
_*Dalam tahap ketiga ini, Rasul hijrah ke Madinah, negeri yang para pemimpin dan mayoritas masyarakatnya telah siap menerima Islam sebagai metode kehidupan mereka*_
_*Yaitu kehidupan yang :
_*(1) Asas peradabannya adalah kalimat tauhid Laa ilaha illallah Muhammadur rasulullah;*_
_*(2) Standar perbuatan (miqyasul a’mal) dalam interaksi kehidupan mereka adalah halal-haram;*_
_*(3) Makna kebahagiaan (ma’na as-sa’aadah) mereka adalah mendapatkan ridha Allah.*_
_*Masyarakat yang kokoh inilah yang siap membawa risalah Islam ke seluruh dunia.*_
_*Dengan bukti kesuksesan yang jelas dicapai oleh Rasulullah saw. dalam perjuangan beliau*_
_*Di samping tuntunan dan tuntutan agar kita meneladani perjuangan beliau, maka inilah jalan untuk mengembalikan kedaulatan Islam di muka bumi ini*_
_*Wallahua'lam*_
___✍🏼
_____________________________
_" Orang bijak adalah orang yang tidak menutup diri dan mau belajar dari pengalaman orang lain "_
*( Positive Thinking )*
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“ Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ”
*BELAJAR DARI PERJUANGAN POLITIK _(KIFAH SIYASI)_ RASULULLAH SAW (2)*
_Sejarah mencatat bahwa tiga orang gembong kafir Quraisy, yaitu Abu Sufyan bin Harb, Abu Jahal Amru bin Hisyam, dan al-Akhnas bin Syariq secara terpisah selama tiga malam berturut-turut mendengar Rasulullah saw. membaca al-Quran di rumahnya._
_Rasulullah biasanya menghabiskan sebagian besar malamnya dengan qiyamul lail dan membaca al-Quran secara tartil._
_*Perjuangan dakwah Rasulullah saw. dan para sahabat pada tahap kedua ini dilakukan dengan cara tanpa kekerasan.*_
_Beliau melakukan pergulatan pemikiran (shiraul fikri) dan perlawanan politik (kifah siyasi) tanpa menggunakan kekuatan fisik, tanpa mengangkat senjata, meskipun setiap lelaki Arab pada waktu itu sudah terbiasa menunggang kuda dan memainkan senjata._
_*Perlawanan politik (kifah siyasi) dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat karena para pemimpin Quraisy–yang tersinggung dengan dakwah Islam, serta sangat khawatir kedudukan mereka tergeser dengan berkembangnya dakwah Islam*_
_Dengan terus bertambah banyaknya orang-orang Quraisy yang Simpati pada Islam merekapun melakukan berbagai makar untuk menyudutkan Rasulullah saw., menghentikan langkah beliau, dan menjegal dakwah Islam._
_Abû Jahal, Abû Sufyân, ‘Umayyah ibn Khalaf, Wâlid ibn Mughîrah, dan yang lainnya berkumpul di Dâr an-Nadwah untuk merundingkan perilaku Muhammad saw. dan dakwahnya yang baru itu_.
_*Pada saat itu, dakwah Muhammad saw. telah menyusahkan mereka, membuat mereka susah tidur, serta mengguncang kepemimpinan mereka atas kaum Quraisy.*_
_Oleh karena itu, mereka ingin mengambil satu pendapat yang bisa mendustakan dakwah baru itu dan mendistorsikan pemikiran-pemikirannya._
_Para pemimpin Quraisy itu pun satu-persatu dilucuti jati diri mereka oleh al-Quran_
_Tentang Abu Lahab, Allah Swt. berfirman :_
﴿تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ﴾
_*“ Binasalah kedua tangan Abi Lahab…”*_
(QS al-Lahab [111]: 1).
_Tentang penguasa Bani Makhzum, Walid bin al-Mughirah, Allah Swt. berfirman :_
﴿ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا ! وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا﴾
_ *“ Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.*_
_Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak”_
(QS al-Muddatstsir [74]: 11-12).
_Terhadap Abu Jahal, Allah Swt. berfirman :_
﴿كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ ! نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ﴾
_*“ Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti, niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka ”*_
(QS al-Alaq [96]: 15-16).
_Menghadapi tindakan keras orang-orang Quraisy, sempat muncul keinginan para sahabat untuk menggunakan kekerasan/senjata._
_Namun, Rasulullah saw. mencegah keinginan mereka seraya bersabda_
﴿إِنِّيْ أُمِرْتُ بِالْعَفْوِ، فَلاَ تُقَاتِلُوا الْقَوْمَ﴾
_*“ Aku diperintahkan untuk menjadi seorang pemaaf. Oleh karena itu, jangan memerangi kaum itu ! ”*_
(HR Ibnu Abi Hatim, an-Nasai, dan al-Hakim).
_Ketika Rasulullah saw. telah mendapatkan baiat dari orang-orang Anshar di Aqabah dan mereka meminta izin kepada Rasul untuk memerangi orang-orang Quraisy di Mina, beliau menjawab,_
_*“ Kami belum diperintahkan untuk (aktivitas) itu, maka kembalilah kalian pada hewan-hewan tunggangan kalian.*_
_Bahkan, dalam pergulatan politik antara kelompok kafir dengan kelompok mukmin, mereka menggunakan peristiwa politik internasional untuk melemahkan lawan._
_Ini terjadi ketika terjadi perang antara Persia dan Romawi di Palestina, ketika tentara Romawi dikalahkan oleh tentara Persia._
_Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab, yang berkata,_
_*“ Kami mendapatkan kaum musyrik tengah berdebat dengan kamu muslim.*_
_Saat itu mereka masih berada di Makkah dan sebelum Rasulullah melakukan hijrah._
_Orang-orang musyrik berkata,_
_*‘ Romawi telah menyatakan dirinya sebagai ahlu kitab, dan sungguh mereka telah dikalahkan oleh Majuzi (Persia).*_
_*Sementara itu, kalian yakin bahwa kalian akan mengalahkan keduanya dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian.*_
_*Bagaimana kalian dapat mengalahkan Romawi dan Majuzi ?*_
_*Kami pasti mengalahkan kalian.”*_
_Kemudian, turunlah firman Allah Swt. :_
﴿الم ! غُلِبَتِ الرُّومُ ! فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ! فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ! بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
_“ Alif Laam Miim_
_Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi._
_Bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)_
_Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah._
_Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya._
_Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang ”_
(QS al-Ruum [30]: 1-5).
_Walaupun demikian, orang-orang Quraisy yang berhati beku itu tak bisa menerima kebenaran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat._
_Lebih-lebih setelah wafatnya paman beliau, Abu Thalib, pemuka Quraisy yang selama ini mendukung dakwah Nabi, melindungi beliau, dan menjadi mediator antara para pemimpin Quraisy dengan keponanakannya, wafat._
_Mereka melakukan tindakan yang lebih keras, tanpa sungkan-sungkan lagi._
_Rasulullah pun mengontak para pemimpin kabilah di sekitar Makkah untuk mengajak mereka masuk Islam dan melindungi beliau dan melindungi dakwah, Islam serta siap menanggung risiko melawan kebengisan orang-orang Quraisy._
_Rasul juga menyeru para pemuka kabilah-kabilah Arab._
_Beliau berkata kepada mereka,_
_*“ Ya Bani Fulan !*_
_*Saya adalah utusan Allah bagi kalian, dan menyeru kepada kalian untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya*_
_*Dan agar kalian meninggalkan apa yang kalian sembah, beriman kepadaku, dan percaya kepadaku, dan janganlah kalian mencegah aku, sampai aku menjelaskan apa yang telah disampaikan Allah kepadaku ”*_
_Akan tetapi, paman beliau, Abu Lahab, berdiri di belakang beliau, *membantah dan mendustakan perkataan beliau.*_
_*Tak satu pun kabilah menerima beliau.*_
_Dalam Sirah Ibnu Hisyam diriwayatkan,_
_*“ Zuhri menceritakan, bahwa Rasulullah saw. mendatangi secara pribadi Bani Kindah, tetapi mereka menolak beliau.*_
_*Beliau juga mendatangi Bani Kalban, mereka juga menolak.*_
_Beliau juga mendatangi Bani Hanifah, dan meminta kepada mereka nushrah dan kekuatan, namun tidak ada orang Arab yang lebih keji penolakannya terhadap beliau selain Bani Hanifah._
_Beliau juga mendatangi Bani ‘Aamir bin Sha’sha’ah, mendoakan mereka kepada Allah, dan meminta kepada mereka secara pribadi._
_Kemudian berkatalah seorang laki-laki dari mereka yang bernama Bahirah bin Firas,_
_*“ Demi Allah, seandainya aku mengabulkan pemuda Quraisy ini, sungguh orang Arab akan murka ”*_
_Kemudian ia berkata,_
_*“ Apa pendapatmu, jika kami membaiatmu atas urusan kamu, lalu Allah memenangkanmu atas orang yang menyelisihimu, apakah kami akan diberi kekuasaan setelah engkau ?*_
_Rasulullah berkata kepadanya,_
_*“ Urusan itu hanyalah milik Allah, yang Ia berikan kepada siapa yang dikehendaki ”*_
_Bahirah berkata,_
_*“ Apakah kami hendak menyerahkan leher-leher kami kepada orang Arab, sedang engkau tidak, sedangkan jika Allah memenangkan kamu, urusan bukan untuk kami ”*_
_*Kami tidak butuh urusanmu ”*_
_*Adapun nama-nama kabilah yang pernah didatangi Rasulullah dan menolak beliau adalah:*_
(1) Banu ‘Aamir bin Sha’sha’ah,
(2) Bani Muharib bin Khashfah,
(3) Bani Fazaarah,
(4) Ghassan,
(5) Bani Marah,
(6) Bani Hanifah,
(7) Bani Sulaim,
(8) Bani ‘Abbas,
(9) Bani Nadhar,
(10) Bani Baka’,
(11) Bani Kindah,
(12) Kalab,
(13) Bani Harits bin Ka’ab,
(14) Bani ‘Adzrah, dan
(15) Bani Hadhaaramah.
_Rasulullah saw. selain aktif mendakwahi kabilah-kabilah di Makkah, beliau juga mendakwahi kabilah-kabilah di luar Makkah yang datang tiap tahun ke Makkah, baik untuk berdagang maupun untuk mengunjungi Ka’bah, di jalan-jalan, serta di pasar ‘Ukadz dan Mina._
_*Di antara orang-orang yang diseru Rasul tersebut ada sekelompok orang-orang Anshar.*_
_*Kemudian, mereka menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.*_
_Setelah kembali ke Madinah, mereka menyebarkan Islam di Madinah._
_*Momentum penting lain sebagai pertanda dimulainya babak baru dakwah Rasul adalah Baiat ‘Aqabah I dan II.*_
_Dua peristiwa ini, terutama Baiat ‘Aqabah II telah *mengakhiri tahap kedua dari dakwah Rasul, yakni tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafa’ul wal kifah)* menuju *tahap ketiga, yaitu tahap Penerimaan Kekuasaan (Istilaam al-hukmi)*_
_*Dalam tahap ketiga ini, Rasul hijrah ke Madinah, negeri yang para pemimpin dan mayoritas masyarakatnya telah siap menerima Islam sebagai metode kehidupan mereka*_
_*Yaitu kehidupan yang :
_*(1) Asas peradabannya adalah kalimat tauhid Laa ilaha illallah Muhammadur rasulullah;*_
_*(2) Standar perbuatan (miqyasul a’mal) dalam interaksi kehidupan mereka adalah halal-haram;*_
_*(3) Makna kebahagiaan (ma’na as-sa’aadah) mereka adalah mendapatkan ridha Allah.*_
_*Masyarakat yang kokoh inilah yang siap membawa risalah Islam ke seluruh dunia.*_
_*Dengan bukti kesuksesan yang jelas dicapai oleh Rasulullah saw. dalam perjuangan beliau*_
_*Di samping tuntunan dan tuntutan agar kita meneladani perjuangan beliau, maka inilah jalan untuk mengembalikan kedaulatan Islam di muka bumi ini*_
_*Wallahua'lam*_
___✍🏼
_____________________________
_" Orang bijak adalah orang yang tidak menutup diri dan mau belajar dari pengalaman orang lain "_
*( Positive Thinking )*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesuwun pun mampir