Pengertian Istidraj Beserta Ciri-Cirinya
Istidraj Adalah kenikmatan yang diberikan Allah SWT tanpa melalui keimanan dan syariat yang di kerjakan. Ketika seseorang diberi nikmat berupa rizki yang melimpah, kesenangan hidup, kesehatan yang terus menerus, panjang umur dan sebagainya. Namun dengan nikmat tersebut dia semakin jauh dengan Allah SWT, maka bisa jadi itulah Istidraj yang akan semakin mendekatkan mereka dengan azab-Nya.
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”
Ketika seseorang lupa kepada Allah dan tidak mengindahkan peringatan-Nya. maka bisa saja Allah membukakan pintu istidraj kepada mereka, yaitu pintu nikmat yang banyak. Sampai mereka nanti akan berbangga diri dan sombong. kemudian nanti Allah akan menyiksanya dengan tiba-tiba hingga mereka terdiam dan berputus asa dari segala kebaikan.
Kita mungkin melihat orang kafir atau ahli maksiat, ketika dia sangat jauh dari Allah SWT namun mereka malah mempunyai harta yang banyak, lebih makmur dan lebih sukses dari orang yang sering melakukan ibadah ataupun dekat dengan Allah. ketahuilah bahwasanya itulah mungkin Istidraj yang akan semakin melalaikan mereka.
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali ‘Imran: 178)
Ciri-Ciri Istidraj
1. Ibadah Kita Semakin Turun, Namun Kesenangan Makin Melimpah
Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata istidraj oleh Allah”
2. Kita Melakukan Maksiat, Tapi Malah Makin Banyak Kesenangan
Ali Bin Abi Thalib r.a. berkata : “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)
3. Semakin Kita Kikir, Namun Harta Semakin Banyak
Sebagaimana kita ketahui bahwa sebetulnya Sodaqoh dapat membuat harta kita semakin banyak. Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun mengulurkan bantuan orang lain. Namun justru harta semakin melimpah ruah. itulah menjadi salah satu ciri istidraj
4. Jarang Sakit
Imam Syafi’I pernah mengatakan:
Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu.
Sebagaimana diceritakan pula bahwa Firaun adalah orang yang tidak pernah merasakan sakit, bahkan bersin pun dia tidak pernah dan itulah yang membawa dia semakin bersombong diri.
Sebagai manusia, kita harus berkaca, apakah nikmat yang selama ini kita dapatkan adalah benar-benar nikmat dari Allah yang akan membuat kita semakin dekat dengannya atau justru Istidraj yang akan membawa kita menuju azab dari Allah SWT .
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kesuwun pun mampir