TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI HABIB UMAR BIN HAFIDZ
SLOGAN "KEMBALI KEPADA AL QUR'AN dan HADITS" Adalah KEBOHONGAN WAHHABI
RAHASIA DZIKIR "LAQOD JAA AKUM
Ustad Prematur
SYAIKHONA KHOLIL
11 Tanda Orang yang Bahagia Dunia-Akhirat
MEMAHAMI HADIS PEREMPUAN SUMBER FITNAH, APA MAKSUDNYA?
Qowaid alfiqh 1-10
KAIDAH-KAIDAH USHUL FIQIH
Sholawat Jibril
Shalawat Jibril : Ijazah dari Kiai Khalil dan Kiai Ihya
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Shalawat Jibril adalah salah satu shalawat yang sangat dikenal. Lafadz shalawat yang diijazahkan banyak ulama ini sangat pendek. Bahkan - paling pendek di antara yang lainnya. Tetapi namanya dahsyat, Shalawat Jibril. Lafadznya :
صَلَّى الله عَلَى مُحَمَّدْ
“Shallallaah ‘ala Muhammad”.
Kiai Kholil Bisri dalam buku kumpulan Ijazah shalawat beliau [1] mengatakan, “(Shalawat ini) biasa dipakai sebagai wiridan rutin sebanyak 1000 (seribu) kali oleh para Kiai kuno. Untuk membuka jalan memperoleh berkah dalam segala upaya. Bisa dibaca sekaligus 1000 kali dan bisa dicicil sehabis shalat maktubah (shalat 5 waktu) 200 kali.
Untuk mempercepat ijabah bagi hajat mendesak, dibaca 1000 x dalam 1 majelis (1 kali duduk, tidak boleh berhenti). Dilakukan setelah shalat hajat 2 rakaat, yang sebaiknya, didirikan tengah malam.
Setelah selesai membaca 1000 X lalu membaca do’a tawassul :
أَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ وَأَتَوَجَّهٗ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدْ, نَبِيِّ الرَّحْمَةْ. يَا سَيِّدِيْ يَا مُحَمَّدْ إِنِّيْ أَتَوَسَّلُ بِكَ إلٰى رَبِّيْ فَشَفِّعْهُ فِيَّ لِقَضَاءِ حَاجَاتِيْ, وَهِيَ
Allahumma innii as-aluka, wa-atawajjahu ilayka, bihabiibika Muhammad, Nabiyyir rohmah. Yaa Sayyidii yaa Muhammad, inii atawassalu bika ilaa robbii, fasyaffi’hu fiy liqadhaa-i haajatii. Wahiya…. (disebutkan hajatnya)
Jika hajat anda –dirasakan- sulit dijangkau menurut ukuran kemampuan anda maka shalawat tersebut dibaca sebanyak 15.000 kali, dengan tata cara seperti di atas Setelah selesai, baca pula do’a tawassul”.
Demikian ijazah Kiai Kholil Bisri yang telah diijazahkan secara umum ini.
mengapa shalawat ini diberi nama Shalawat Jibril. Kembali dalam Buku Salawat Gembolan, Kiai Kholil Bisri menceritakan bahwa, ketika Allah menciptakan Siti Hawa, Allah memberi rasa ketertarikan kepada Nabi Adam terhadap Ibu Hawa
Namun, ketika Nabi Adam ‘Alaihis salam hendak mendekati atau dalam bahasa lain “mengulurkan tangan mungkin maksudnya menyentuh” Ibu Hawa, Allah melarang beliau. Allah melarang beliau menyentuh ibu Hawa sebelum memberi mahar kepadanya.
Ternyata mahar itu berupa bacaan shalawat Malaikat Jibril ‘Alaihis Salamdiperintah oleh Allah ta’ala untuk mentalqin bacaan shalawat itu kepada Nabi Adam ‘Alaihis Salam. Karena itulah ijazah shalawat yang agung ini dinamakan Shalawat Jibril. Shalawat dari Yang Maha Mulia, ditalkinkan oleh Malaikat yang mulia, dan diterima oleh Manusia mulia.
Wallahu'alam
PENJELASAN SINGKAT TENTANG MAKNA “ADAB"
Kata “adab” termasuk kata yang sulit untuk ditafsirkan dengan penafsiran yang mencakup. Sehingga kita dapati para ulama berbeda-beda dalam menafsirkannya.
Terkadang kata “adab” dimaksudkan dengan syair-syair arab dan sastra arab yang bernilai tinggi. Oleh karena itu kalau kita masuk di perpustakaan kitab-kitab arab, pada bagian “kitab adab” akan kita dapati kitab-kitab syair, balaghoh dan yang lainnya dari kitab-kitab sastra arab
Terkadang pula diinginkan dengan “adab” adalah akhlaq-akhlaq yang mulia. Dan makna inilah yang biasa dimaksudkan dalam istilah Syar’i.
🔸 Berkata Al-Munawi ketika mensyarh hadits:
«أدبني ربي فأحسن تأديبي»
“Adab adalah apa-apa yang ada pada jiwa berupa akhlaq yang terpuji dan ilmu yang diusahakan.” [Faidhul Qodir: 1/ 224-225]
🔸 Al-Jurjani dalam “Ta’rifat” mengatakan: “Adab adalah ibarat dari sesuatu yang dengannya seseorang terhalangi dari berbagai macam kesalahan.”
Sehingga ketika dikatakan “Adab seorang hakim” maka maknanya adalah terus menerusnya dia diatas perkara yang diserukan oleh syareat berupa penegakan keadilan, penghapusan kedzoliman dan meninggalkan sikap berat sebelah dalam menetapkan.
🔢 “Adab” dalam istilah syar’I ini ada 4 martabat:
- Adab terhadap Alloh
- Adab terhadap Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
- Adab terhadap sesama makhluq
- Adab terhadap diri sendiri
Masing masing martabat ini tentunya butuh penjabaran yang luas. Namun secara globalnya sbb:
1⃣ Untuk martabat 1, yaitu adab seorang hamba terhadap Alloh
Ibnul qoyyim berkata:
“Adab terhadap Alloh ada tiga macam:
✒Pertama: menjaga dalam ber-muamalah dengan Alloh agar tidak tercampuri dengan perkara-perkara yang buruk.
✒Kedua: menjaga hati dari berpaling kepada selain-Nya.
✒Ketiga: menjaga keinginan dari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan Alloh kepadanya.”
🔵Beliau juga mengatakan:
ولا يستقيم لأحدٍ قط الأدب مع الله إلا بثلاثة أشياء: معرفته بأسمائه وصفاته، ومعرفته بدينه وشرعه وما يُحب وما يكره، ونفسٌ مستعدة قابلة متهيئة لقبول الحق علمًا وعملاً.
“Tidaklah seorangpun akan lurus adabnya terhadap Alloh kecuali dengan tiga perkara:
📌Pengetahuan terhadap Nama-nama dan sifat-sifatnya.
📌Pengetahuan terhadap agama dan syareat-Nya serta apa-apa yang Dia cintai dan Dia benci.
📌Jiwa yang siap untuk menerima kebenaran baik secara keilmuan maupun pengamalan. [Lihat: Madarijussalikin]
2⃣ Martabat 2: Adab terhadap Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
Ibnul qoyyim berkata:
“Adapun adab terhadap Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam maka Al-qur’an penuh dengan (penjelasan) tentangnya. Pokok utama adab terhadap beliau adalah: kesempurnaan penerimaan terhadap beliau, dan tunduk terhadap perintah beliau, mensikapi khobar beliau dengan penerimaan dan pembenaran tanpa membantah baik dengan akal atau dengan keragu-raguan atau dengan mendahulukan pemikiran2 seseorang atas (apa-apa yang datang dari beliau)…..
Dan diantara adab terhadap rosul adalah: tidak mendahului beliau dengan perintah maupun larangan, tidak pula pengizinan maupun perbuatan sampai beliau memerintahkan atau melarang atau mengizinkan, sebagaimana firman Alloh:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ﴾
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Sami’ ( Maha Mendengar) lagi ‘Alim (Maha Mengetahui).” [Al-Hujurot: 1]
[Lihat Madarijussalikin 1/ 387-selesai]
3⃣ Martabat 3: Adab terhadap sesama makhluq
Ibnul qoyyim berkata: “Adapun adab terhadap makhluk yaitu bermuamalah terhadap mereka dengan hal-hal yang pantas, sesuai dengan perbedaan martabat mereka. Masing-masing martabat ada adabnya secara khusus; bersama kedua orang tua ada adab khusus, dan bapak ada adab khusus berkaitan dengannya, bersama seorang ‘alim ada adab yang lain, bersama penguasa ada adab tersendiri yang sesuai dengannya, bersama tamu ada adab tersendiri yang berbeda dengan adab ketika bersama keluarga. Juga pada setiap keadaan ada adabnya; adab untuk makan……dst
💎Kemudian beliau mengatakan:
«وأدب المرء عنوان سعادته وفلاحه، وقلة أدبه عنوان شقاوته وبَواره … »
“Adab seseorang merupakan alamat kebahagiaan dan keberuntungan. Dan sedikitnya adab merupakan alamat kecelakaan dan keburukannya….
Beliau juga mengatakan: “Diantara hak-hak sesama makhluk yaitu tidak adanya penyia-nyiaan dalam menunaikan hak-hak mereka, tidak pula tenggelam di dalamnya, dimana dia sibuk (untuk menunaikan hak-hak makhluk) sehingga (lalai) dari hak-hak Alloh, atau tersibukkan dari penyempurnaan (dalam menunaikan hak-hak Alloh tersebut), atau (tersibukkan) dari kemaslahatan agama dan hatinya…..[lihat Madarijussalikin: 1/ 390- selesai]
4⃣ Martabat 4: Adab terhadap diri sendiri
Hal ini juga bermacam-macam. Termasuk adab seseorang terhadap dirinya adalah: pembersihan jiwa dan memperbaikinya, muhasabah dan menundukkannya untuk melakukan ketaatan dan akhlak terpuji serta terus menerus berusaha untuk menetapi adab-adab syar’i.
Inilah adab-adab islamiyyah secara global yang kita berharap semoga Alloh memberikan taufiq kepada kita untuk bisa berhias dengannya.
Orang yang paling sempurna adabnya adalah orang yang menggabungkan antara ilmu dan amal. Sehingga para nabi dan rosul merupakan teladan tertinggi dalam masalah ini. Kemudian mereka-mereka yang menjadi pewaris para nabi, yaitu para ulama.
Dari sini kita ketahui kenapa para salaf sangat bersemangat untuk rihlah dan duduk menimba ilmu secara langsung di sisi para ulama dan tidak mencukupkan dengan kitab?? Ya, karena dengannya seseorang bisa mengambil adab para ulama yang merupakan pencerminan dan pengamalan ilmu yang ada pada mereka.
Wallohul muwaffiq.
Cek Ongkir/pengiriman
Arsip kank achonk
-
▼
2020
(44)
-
▼
September
(11)
- TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI HABIB UMAR BIN HAFIDZ
- SLOGAN "KEMBALI KEPADA AL QUR'AN dan HADITS" Adala...
- RAHASIA DZIKIR "LAQOD JAA AKUM
- Ustad Prematur
- SYAIKHONA KHOLIL
- 11 Tanda Orang yang Bahagia Dunia-Akhirat
- MEMAHAMI HADIS PEREMPUAN SUMBER FITNAH, APA MAKSUD...
- Qowaid alfiqh 1-10
- KAIDAH-KAIDAH USHUL FIQIH
- Sholawat Jibril
- PENJELASAN SINGKAT TENTANG MAKNA “ADAB"
-
▼
September
(11)